Analisis Teknikal

IHSG Nelangsa, Berharap pada Sektor Konsumer di Sesi II

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
04 March 2019 13:28
IHSG Nelangsa, Berharap pada Sektor Konsumer di Sesi II
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,05% ke level 6.496 pada penutupan sesi I, Senin (4/3/2019). Indeks masih terpantau berfluktuatif menunggu sentimen positif baik dari perkembangan ekonomi global maupun dalam negeri.

Pelemahan IHSG berbanding terbalik dengan bursa-bursa utama Asia yang bergerak ke zona hijau. Indeks Nikkei 225 menguat 1,03%, Shanghai loncat 2,64%, Hang Seng terangkat 1%, Kospi naik 0,26%.

Sektor keuangan sebagai pemilik bobot terbesar pada IHSG melemah 0,44% dan menyumbang poin pelemahan terbanyak yakni 8,6 poin. Hal ini seiring dengan pelemahan rupiah. Hingga pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.120. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.


Untungnya sektor konsumer masih menjadi penahan pelemahan IHSG dengan menguat 1,18% atau 4,5 poin sumbangan penguatan indeks. Sentimen positif dari rilis Badan Pusat Statistik (BPS) akhir pekan lalu yang mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2019 turun 0,08% month-to-month (MtM) atau terjadi deflasi, cukup positif direspons pasar.

Secara tahunan (YoY) masih terjadi inflasi pada angka 2,57%. Inflasi pada Februari tersebut merupakan yang terendah sejak November 2009. Artinya pertumbuhan harga-harga di tingkat konsumen semakin melandai.

Sektor keuangan siang ini juga tertekan karena banyak dilepas oleh asing. Asing tercatat jual bersih (net sell) pada saham-saham yakni, BBCA (Rp 44,32 miliar), BBNI (Rp 11,4 miliar), BBRI (Rp 9,73 miliar), BBTN (Rp 8,58 miliar).

Secara teknikal, IHSG masih pada fase konsolidasi terhadap cenderung melemah. Terbentuknya pola bintang jatuh (shooting star) pada grafik yang terbentuk mengindikasikan pelemahan tersebut. Grafik pergerakan secara harian (intraday chart) pada IHSG juga menunjukkan tren penurunan.
Rupiah & IHSG Sama-Sama Melemah, IHSG Sesi II Potensi MemerahSumber: IHSG (Refinitiv)

IHSG juga belum mampu bergerak di atas garis rata-rata nilainya dalam lima puluh hari (moving average/MA5).

Artinya IHSG cenderung melemah secara jangka pendek.
Ruang pelemahan IHSG pada sesi II cukup terbuka, mengingat indeks belum memasuki wilayah jenuh jualnya (oversold) menurut indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular