Kok Baru Sekarang Beli Sriwijaya? Ini Alasan Bos Garuda

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 March 2019 10:52
Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengungkapkan alasan di balik akuisisi terhadap minimal 51% saham Sriwijaya.
Foto: Direktur Utama Garuda Indonesia, IAri Askhara (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengungkapkan alasan di balik akuisisi terhadap minimal 51% saham Sriwijaya Air. Opsi akuisisi akhirnya dipilih setelah sebelumnya dilakukan kerja sama operasi (KSO).

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan opsi akuisisi minimal 51% itu sebetulnya sudah ada dalam klausul KSO dengan Sriwijaya.

Garuda melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia, sudah mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air Group yang terdiri dari maskapai Sriwijaya Air dan NAM Air. KSO tersebut direalisasikan pada 9 November 2018.


Alasan akuisisi tidak dilakukan sejak awal mengingat kinerja Garuda Indonesia pada September lalu belum baik. "Jadi Garuda Group punya piutang pada Sriwijaya US$ 58 juta dan total utang utang [Sriwijaya] ke BUMN Rp 1,6 triliun.

Jadi untuk mengambilalih saham [saat itu] bukan opsi dan GIAA yang punya kondisi keuangan yang kurang baik juga pada September 2018," katanya dalam Squawk Box di CNBC TV Indonesia, Senin (4/3/2019).


Oleh sebab itu, katanya, opsi akuisisi minimal 51% saham bisa memungkinkan dilakukan dengan periode 5 tahun. per September 2018, kinerja Garuda memang belum benar-benar baik.

Pendapatan usaha US$3,21 miliar naik dari US$3,11 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun beban pokok penjualan dan pendapatan naik dari US$2,75 miliar menjadi US$2,94 miliar pada kuartal III/2018.

Dengan demikian, Garuda mencetak
 rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 114,08 juta, meski mulai turun turun 48,62% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Garuda alam proses mengakuisisi minimal 51% saham Sriwijaya Air. Opsi yang tengah dijajaki ialah konversi utang ke dalam kepemilikan saham Sriwijaya.


Simak prospek bisnis kargo di Garuda Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]


(tas) Next Article Garuda Indonesia (GIAA) Mau Tambah 8 Pesawat, Keluarkan Kocek Segini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular