Analisis Teknikal

IHSG Menguat di Akhir Pekan, Namun Kurang Meyakinkan

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 March 2019 17:30
IHSG Menguat di Akhir Pekan, Namun Kurang Meyakinkan
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan ini dengan penguatan 0,87% ke level 6.499, Jumat (1/3/2019). IHSG menguat bersama dengan bursa-bursa utama Asia yang menghijau.

Hingga berita ini di muat, Nikkei 225 terpantau naik 1,02%, Shanghai composite menguat 1,8%, Hang Seng terangkat 0,63%, bursa Korea Selatan masih libur karena memperingati hari kemerdekaan.

Hampir semua indeks sektoral menguat kecuali industri dasar yang melemah tipis 0,08%. Sektor konsumer yang banyak dihuni saham big cap menguat 2,36% dan menyumbang 30 poin penguatan bagi IHSG.

Sentimen positif dari rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2019 yang turun 0,08% month-to-month (MtM), atau terjadi deflasi dari bulan sebelumnya.

Sedangkan secara tahunan (YoY) inflasi masih di angka 2,57%. inflasi tahunan untuk bulan Februari tersebut merupakan yang terendah sejak November 2009. Hal ini membuat daya beli sektor rumah tangga meningkat karena adanya uang lebih dari penurunan harga-harga.

Hingga penutupan, investor asing terpantau mencatatkan penjualan bersih (net buy) hingga Rp 365 miliar pada pasar reguler. Saham-saham yang banyak di jual antara lain, BBTN (Rp 84 miliar), UNTR (Rp 70 miliar), ADRO (Rp 65 miliar), BBRI (Rp 49 miliar), PGAS (Rp 48 miliar). Pergerakan IHSG pada hari ini cukup stabil di zona hijau. Indeks mengawali perdagangan dengan penguatan 0,39% (gap up). Penguatannya semakin bertambah hingga berakhirnya perdagangan.

Secara teknikal, IHSG sudah mengarah ke penguatan seiring terbentuknya pola bullish harami. pola tersebut merupakan pola pembalikan arah (reversal) ke arak kenaikan.
Sumber: Refinitiv
Penguatan yang terjadi pada IHSG hari ini masih perlu di uji, karena volume yang tidak terlalu besar membuat penguatan yang terjadi kurang meyakinkan. Transaksi hanya Rp 7,8 triliun lebih kecil dari transaksi beberapa hari sebelumnya yang mencapai Rp 10 triliun.

Namun, indeks masih berada di posisi netral menurut indikator teknikal stochastic slow, sehingga potensi penguatan awal pekan depan sebenarnya masih cukup terbuka.


TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular