
AS-Korut "No Deal", Rupiah Terburuk Kedua di Asia
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 February 2019 15:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring berjalannya waktu, pelemahan rupiah kian bertambah dalam. Sekitar satu setengah jam yang lalu, rupiah diperdagangkan melemah 0,33% di pasar spot ke level Rp 14.071/dolar AS. Kini, pelemahan rupiah bertambah dalam menjadi 0,36% ke level Rp 14.075/dolar AS.
Hasil dari pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mengecewakan membuat tekanan jual terhadap rupiah kian besar. Tak hanya rupiah, mata uang negara-negara kawasan Asia lainnya juga diterpa tekanan jual. Pelemahan paling parah terjadi terhadap mata uang Korea Selatan yakni Won yang jatuh hingga 0,49%.
Beberapa saat yang lalu, Trump selesai menggelar konferensi pers pasca pertemuannya dengan Kim diakhiri lebih cepat tanpa ada kesepakatan apapun yang ditandatangani. Padahal, sebelumnya Gedung Putih mengatakan bahwa kedua pimpinan negara akan menghadiri penandatangan perjanjian bersama pada sore hari waktu setempat.
Dari konferensi pers Trump, diketahui bahwa Korea Utara hanya bersedia untuk melakukan denuklirisasi di beberapa area yang dianggap tak begitu signifikan oleh AS. Sebagai gantinya, Korea Utara meminta seluruh sanksi yang telah dibebankan oleh AS untuk dicabut.
"Terkadang Anda harus meninggalkannya, dan ini hanyalah salah satu dari waktu tersebut.... Ada sebuah perbedaan (dengan Korea Utara)," kata Trump dalam konferensi persnya.
Lantas, hubungan antara AS dan Korea Utara bisa sewaktu-waktu memanas lagi.
Pada akhirnya, investor mencari perlindungan ke dolar AS yang merupakan safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Hasil dari pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mengecewakan membuat tekanan jual terhadap rupiah kian besar. Tak hanya rupiah, mata uang negara-negara kawasan Asia lainnya juga diterpa tekanan jual. Pelemahan paling parah terjadi terhadap mata uang Korea Selatan yakni Won yang jatuh hingga 0,49%.
Dari konferensi pers Trump, diketahui bahwa Korea Utara hanya bersedia untuk melakukan denuklirisasi di beberapa area yang dianggap tak begitu signifikan oleh AS. Sebagai gantinya, Korea Utara meminta seluruh sanksi yang telah dibebankan oleh AS untuk dicabut.
"Terkadang Anda harus meninggalkannya, dan ini hanyalah salah satu dari waktu tersebut.... Ada sebuah perbedaan (dengan Korea Utara)," kata Trump dalam konferensi persnya.
Lantas, hubungan antara AS dan Korea Utara bisa sewaktu-waktu memanas lagi.
Pada akhirnya, investor mencari perlindungan ke dolar AS yang merupakan safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular