Analisis Teknikal

Hubungan AS-China Samar-samar, IHSG Potensi Melemah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
28 February 2019 08:33
Hubungan AS-China terlihat samar-samar. bursa utama Asia bahkan IHSG potensi akan terkena dampaknya.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah 0,23% ke level 6.540 pada perdagangan, Rabu (27/02/2019). Sektor jasa keuangan sebagai pemilik bobot tersebar pada IHSG memimpin pelemahan seiring rupiah terhadap dolar AS yang kembali melemah.

Berdasarkan sentimen pasar dan hasil analisis secara teknikal, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali melemah pada hari ini.

Bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) kembali alami pelemahan melihat galaunya hubungan dagang AS-China. Dimana indeks Dow Jones melemah 0,28%, S&P 500 turun 0,05%, dan Nasdaq Composite menguat tipis 0,07%.

Dalam paparan di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (27/2/2019), Robert Lighthizer menyatakan China perlu lebih dari sekadar membeli produk-produk AS sebelum pada akhirnya kedua negara mencapai kesepakatan dagang yang permanen.

"Saya jelaskan," kata Lighthizer. "Masih banyak yang harus dilakukan baik sebelum kesepakatan tercapai dan, yang lebih penting lagi, setelah perjanjian itu tercapai, bila perjanjian itu tercapai."

Sentimen tersebut membuat hubungan AS-China terlihat samar-samar setelah keduanya dikabarkan akan menandatangani kesepakatan damai dagang. Bukan tidak mungkin bursa utama Asia bahkan IHSG akan terkena dampaknya.

Dari dalam negeri, Pelemahan IHSG pada perdagangan saham kemarin senada dengan pelemahan rupiah sebesar 0,26% ke level Rp 14.025 per $AS. Karena hal itu sektor keuangan banyak di lepas dan menekan IHSG.

Secara teknikal, IHSG berpotensi mengalami pelemahan karena cenderung bergerak turun setelah gagal mendekati level resistance terdekat di level 6.552.
Sumber: JKSE (Refinitiv)

Indeks kembali masuk dalam fase konsolidasi jangka pendek dengan fluktuasi sedang. IHSG masih bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5) meski tipis, karena itu potensi pelemahan diperkirakan juga akan cenderung terbatas.

Rentang pergerakan IHSG hari ini berpotensi bergerak sempit di kisaran 6.500 hingga 6.550. Ruang penguatan masih sedikit ada karena belum masuk wilayah jenuh belinya (overbought), jika mengacu pada indikator teknikal stochastic slow.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular