
Damai Dagang Masih Bisa Batal, Wall Street Jatuh
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
28 February 2019 06:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian besar indeks-indeks acuan Wall Street berguguran, Rabu (27/2/2019), setelah para pelaku pasar mencerna pernyataan penting pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) terkait hubungan dagang dengan China.
Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,28%, S&P 500 turun tipis 0,05%, sementara Nasdaq Composite masih mampu menguat 0,07%.
Saham-saham menyentuh posisi terendahnya pada sesi perdagangan Rabu setelah Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer memberi indikasi bahwa kesepakatan dagang dengan China masih belum pasti. Ia mengatakan kesepakatan apa pun yang nantinya dibuat haruslah lebih dari sekadar janji pembelian produk oleh China.
Perjanjian itu harus bersifat spesifik dan mencakup hal-hal terkait penegakan hukum. Ia juga mengatakan pelaksanaan perjanjian yang tercapai di Maret masih memerlukan waktu yang panjang, dilansir dari CNBC International.
Lighthizer menyampaikan hal tersebut saat berbicara di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Ketegangan perdagangan AS-China sedikit melonggar setelah Presiden Donald Trump mengatakan menunda kenaikan bea impor untuk berbagai produk China mengingat adanya kemajuan yang dicapai dalam perundingan kedua negara.
Namun, Lighthizer dikabarkan mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa AS sedang mempersiapkan mengumumkan secara resmi penundaan kenaikan bea impor tersebut selama pembicaraan yang produktif terus berlanjut.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,28%, S&P 500 turun tipis 0,05%, sementara Nasdaq Composite masih mampu menguat 0,07%.
Saham-saham menyentuh posisi terendahnya pada sesi perdagangan Rabu setelah Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer memberi indikasi bahwa kesepakatan dagang dengan China masih belum pasti. Ia mengatakan kesepakatan apa pun yang nantinya dibuat haruslah lebih dari sekadar janji pembelian produk oleh China.
Lighthizer menyampaikan hal tersebut saat berbicara di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Ketegangan perdagangan AS-China sedikit melonggar setelah Presiden Donald Trump mengatakan menunda kenaikan bea impor untuk berbagai produk China mengingat adanya kemajuan yang dicapai dalam perundingan kedua negara.
Namun, Lighthizer dikabarkan mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa AS sedang mempersiapkan mengumumkan secara resmi penundaan kenaikan bea impor tersebut selama pembicaraan yang produktif terus berlanjut.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Most Popular