Dibayangi Perlambatan Ekonomi AS, Wall Street Akan Melemah

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 February 2019 18:48
Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini.
Foto: Ekspresi Trader di lantai bursa amerika di New York Stock Exchange (NYSE) di New York City, AS, 12 November 2018. REUTERS / Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini: kontrak futures Dow Jones dan S&P 500 mengimplikasikan penurunan masing-masing sebesar 92 dan 9 poin, sementara indeks Nasdaq Composite diimplikasikan turun sebesar 26 poin.

Kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi AS membuat bursa sahamnya ditinggalkan investor. Kekhawatiran ini muncul seiring dengan testimoni dari Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell di hadapan Senate Banking Committee, terkait laporan kebijakan moneter semi-tahunan.

Powell kembali menegaskan bahwa The Fed akan bersabar dalam melakukan normalisasi suku bunga acuan. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan bisa melambat. Powell menilai bahwa pertumbuhan yang lebih lambat di negara lain membawa risiko bagi perekonomian AS yang kemungkinan akan dirasakan dalam beberapa bulan ke depan, seperti dilansir dari Reuters.

"Kami memiliki faktor-faktor untuk outlook yang baik dan komite (penentuan suku bunga) kami sangat mencermati sinyal-sinyal yang berlawanan ini, risiko, dan untuk saat ini kami akan sabar dalam menentukan kebijakan dan memberi waktu bagi faktor-faktor ini untuk menjadi jelas," papar Powell.

Berbicara mengenai perlambatan ekonomi AS, kemarin (26/2/2019) angka pembangunan hunian baru periode Desember 2018 diumumkan sejumlah 1,08 juta unit saja (annualized), di bawah konsensus yang sejumlah 1,25 juta unit, seperti dilansir dari Forex Factory.

Kekhawatiran terkait perlambatan ekonomi AS membuat aura positif yang menyelimuti pertemuan tingkat tinggi antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menjadi tak terasa.

Baru saja, kedua pimpinan negara tiba di Metropole Hotel, Hanoi, Vietnam, untuk berbincang empat mata selama 20 menit. Selanjutnya, keduanya akan menghadiri makan malam bersama di tempat yang sama.

Pelaku pasar berharap akan ada kejelasan terkait dengan arah denuklirisasi oleh pihak Korea Utara. Pasalnya, pertemuan di Singapura pada tahun lalu tak membahas detil dari denuklirisasi. Pertemuan itu hanya menghasilkan kesepakatan bahwa kedua negara akan bekerja sama untuk mewujudkan denuklirisasi secara total.

Karena absennya detil yang diperlukan, hubungan antara AS dan Korea Utara menjadi pasang-surut pasca pertemuan di Singapura. Korea Utara beberapa kali mengeluarkan pernyataan keras, menolak melakukan denuklirisasi tanpa adanya kompensasi apapun dari pihak AS.

Dalam sebuah cuitan di Twitter yang diunggah sejam yang lalu, Trump menegaskan bahwa dirinya dan Kim akan mencoba mencapai kesepakatan yang lebih detil mengenai denuklirisasi. Trump juga menyampaikan hasratnya untuk membantu perekonomian Korea Utara menjadi besar.

"Seluruh pemberitaan yang salah (tebakan) mengenai tujuan saya terhadap Korea Utara. Kim Jong Un dan saya akan mencoba sangat keras untuk menghasilkan sesuatu (kesepakatan) terkait denuklirisasi serta membuat Korea Utara menjadi perekonomian yang besar. Saya percaya bahwa China, Rusia, Jepang & Korea Selatan akan sangat membantu!" cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Perlambatan Ekonomi Kian Terasa, Wall Street akan Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular