
Analisis Teknikal
Sedang Ditekan Dolar AS, Rupiah Punya Kans untuk Imbang
Houtmand P Saragih & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 February 2019 11:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah jelang siang kembali terpantau melemah tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Efek dari Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga BI 7 day RR di level yang sama membuat rupiah karena sweetener bagi investor asing tidak bertambah.
Hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG-BI) kemarin, Kamis (21/2/2018), memutuskan suku bunga tetap pada level 6%. Sebanyak 13 ekonom yang dihimpun Tim CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6%.
Secara teknikal, rupiah sebenarnya sama kuat dengan lawannya dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini tercermin dari pergerakan Dolar AS terhadap rupiah yang bergerak tepat di rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5).
Potensi penguatan rupiah sebenarnya lebih besar karena level jenuh belinya (overbought) masih cukup jauh dibandingkan dolar AS, menurut indikator teknikal stochastic slow di atas.
Fluktuasi pergerakan rupiah pada akhir pekan ini sepertinya tidak terlalu kencang. Pergerakannya berpotensi antara Rp 14.000 hingga Rp 14.100 per dolar AS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG-BI) kemarin, Kamis (21/2/2018), memutuskan suku bunga tetap pada level 6%. Sebanyak 13 ekonom yang dihimpun Tim CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 6%.
Secara teknikal, rupiah sebenarnya sama kuat dengan lawannya dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini tercermin dari pergerakan Dolar AS terhadap rupiah yang bergerak tepat di rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5).
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular