
Damai Dagang AS-China di Depan Mata, Nasib Rupiah Membaik
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
21 February 2019 10:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) hanya melemah tipis hari ini. Di pasar spot, rupiah juga tidak bisa berbuat banyak di hadapan greenback, tetapi peruntungan rupiah membaik.
Pada Kamis (21/2/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbak Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.057. Rupiah melemah tipis 0,01% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sedangkan di pasar spot, US$ 1 dihargai Rp 14.050 pada pukul 10:00 WIB. Rupiah masih melemah 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Seiring perjalanan, nasib rupiah agak membaik. Pada pukul 10:06 WIB, US$ 1 berada di Rp 14.047 di mana pelemahan rupiah berkurang menjadi 0,09%.
Tidak cuma rupiah, depresiasi mata uang utama Asia juga menipis. Bahkan beberapa sudah masuk zona hijau, seperti yuan China.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 10:07 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Apa yang membuat mata uang Asia, termasuk rupiah, membaik? Rupanya ada kabar positif dari arena dialog dagang AS-China di Washington.
Reuters memberitakan bahwa AS dan China sudah menyepakati nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang membuka jalan menuju damai dagang. Menurut beberapa orang sumber, MoU tersebut setidaknya mencakup enam poin yaitu perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
China juga disebut sepakat untuk semakin mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Oleh karena itu, China akan membuat daftar 10 barang yang bisa membuat ketimpangan itu semakin sempit.
Kabar ini tampaknya langsung 'dimakan' oleh pasar dan menjadi sentimen positif. Sedikit demi sedikit, investor mulai berani ambil risiko dengan masuk ke pasar keuangan negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Sentimen positif prospek damai dagang ini baru berumur singkat, sehingga belum mampu menutup keperkasaan dolar AS. Namun perlahan penguatan dolar AS mulai terkikis.
Pada pukul 10:16 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) menguat 0,09%. Beberapa saat lalu, indeks ini sempat menguat di kisaran 0,1%.
Jika aura damai dagang AS-China semakin kuat, maka bisa saja kekuatan dolar AS benar-benar pudar. Ketika ini terjadi, maka rupiah masih punya harapan untuk menguat atau setidaknya menipiskan pelemahannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada Kamis (21/2/2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbak Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.057. Rupiah melemah tipis 0,01% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sedangkan di pasar spot, US$ 1 dihargai Rp 14.050 pada pukul 10:00 WIB. Rupiah masih melemah 0,11% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Tidak cuma rupiah, depresiasi mata uang utama Asia juga menipis. Bahkan beberapa sudah masuk zona hijau, seperti yuan China.
Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama Asia pada pukul 10:07 WIB:
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Apa yang membuat mata uang Asia, termasuk rupiah, membaik? Rupanya ada kabar positif dari arena dialog dagang AS-China di Washington.
Reuters memberitakan bahwa AS dan China sudah menyepakati nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang membuka jalan menuju damai dagang. Menurut beberapa orang sumber, MoU tersebut setidaknya mencakup enam poin yaitu perlindungan terhadap kekayaan intelektual, perluasan investasi sektor jasa, transfer teknologi, pertanian, nilai tukar, dan halangan non-tarif (non-tariff barrier) di bidang perdagangan.
China juga disebut sepakat untuk semakin mengurangi surplus perdagangan dengan AS. Oleh karena itu, China akan membuat daftar 10 barang yang bisa membuat ketimpangan itu semakin sempit.
Kabar ini tampaknya langsung 'dimakan' oleh pasar dan menjadi sentimen positif. Sedikit demi sedikit, investor mulai berani ambil risiko dengan masuk ke pasar keuangan negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia.
Sentimen positif prospek damai dagang ini baru berumur singkat, sehingga belum mampu menutup keperkasaan dolar AS. Namun perlahan penguatan dolar AS mulai terkikis.
Pada pukul 10:16 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia) menguat 0,09%. Beberapa saat lalu, indeks ini sempat menguat di kisaran 0,1%.
Jika aura damai dagang AS-China semakin kuat, maka bisa saja kekuatan dolar AS benar-benar pudar. Ketika ini terjadi, maka rupiah masih punya harapan untuk menguat atau setidaknya menipiskan pelemahannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular