Dibatasi Rilis Data Ekonomi Jepang, Bursa Saham Asia Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
19 February 2019 09:12
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini.
Foto: Warga berjalan melewati papan elektronik yang menampilkan indikator pasar saham AS di luar pialang di Tokyo, Jepang, 5 Desember 2018. REUTERS / Issei Kato
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia dibuka menguat pada perdagangan hari ini: indeks Shanghai naik 0,19%, indeks indeks Hang Seng naik 0,33%, dan indeks Straits Times naik 0,03%. Sementara itu, indeks Nikkei melemah 0,12% dan indeks Kospi turun 0,09%.

Damai dagang AS-China masih menjadi motor utama bagi bursa saham Benua Kuning. Pasca kedua negara selesai menggelar negosiasi dagang di Beijing sepanjang pekan lalu, keduanya kompak mengeluarkan pernyataan positif. Melalui sebuah cuitan di Twitter, Presiden AS Donald Trump menyebut bahwa dialog dagang dengan China telah mencapai banyak kemajuan.

"Baru saja bertemu dengan staf saya untuk membahas kesepakatan dagang dengan China. Kemajuan sudah diraih dalam begitu banyak hal. Negara ini punya potensi yang luar biasa untuk terus tumbuh ke level yang lebih tinggi!" cuit Trump melalui akun @realDonaldTrump.

Trump juga sudah berani sesumbar bahwa AS dan China bisa mencapai kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Bahkan, Trump juga bicara mengenai potensi pencabutan bea masuk bagi impor produk-produk China.

"Kita sudah lebih dekat untuk menuju kesepakatan dagang. Saya akan merasa terhormat untuk menghapus berbagai bea masuk jika kesepakatan sudah tercapai," tegas Trump, mengutip Reuters.

Dari kubu China, Presiden Xi Jinping yang menemui delegasi AS pada hari Jumat ikut membawa energi positif. Menurut Xi, berbagai kemajuan sudah diraih dalam perundingan selama sepekan di ibukota.

"Konsultasi antara dua pihak telah mencapai kemajuan. Saya berharap Anda semua akan melanjutkan upaya ini guna mencapai kesepakatan bersama. Win-win agreement," tutur Xi dalam pidato di Great Hall of the People, mengutip Reuters.

Di sisi lain, penguatan bursa saham regional dibatasi oleh rilis data ekonomi di Jepang. Pada pagi hari ini, survei Reuters Tankan diumumkan dan menunjukkan bahwa optimisme pelaku usaha sektor manufaktur dan jasa mengalami penurunan pada bulan Februari.

Indeks optimisme pelaku usaha sektor manufaktur turun ke level 13, dari yang sebelumnya 18 pada bulan Januari. Penurunan ini menandai yang ke-4 secara berturut-turut. Sementara itu, indeks optimisme pelaku usaha sektor jasa turun ke level 22, dari yang sebelumnya 31 pada bulan Januari. Penurunan ini merupakan yang pertama dalam 4 bulan.

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, tekanan bagi perekonomian Jepang tentu akan menghantam laju perekonomian dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular