Penjualan Suzuki, Honda, & Daihatsu Terjun Bebas 20% Lebih

Houtmand P Saragih & Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 February 2019 18:28
Pada periode tersebut penjualan tiga merek mobil ini tercatat turun lebih dari 20%.
Foto: Pekerja menyelesaikan mobil. perakitan mobil Xpander di pabrik Mitsubishi
Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil Suzuki, Honda, dan Daihatsu pada Januari 2019 turun paling dalam dibandingkan agen tunggal pemilik merek (ATPM) lainnya. Pada periode tersebut penjualan tiga merek mobil ini tercatat turun lebih dari 20%.

Penjualan mobil Suzuki pada Januari 2019 tercatat hanya 8.271 unit, amblas 28,15% dibandingkan periode yang sama di 2018 sebanyak 11.511 unit.

Demikian pula dengan Honda yang membukukan penjualan 10.064 unit atau anjlok 25,85% dibandingkan Januari 2018 yang mencapai 13.572 unit.


Sedangkan Daihatsu mencatat penurunan penjualan 21,39% menjadi 14.769 unit dari 18.788 yang dibukukan pada periode yang sama di 2018.

Hampir semua ATPM mengalami penurunan penjualan. Namun, ketiga merek di atas penurunannya paling dalam.

Penjualan mobil Toyota tercatat hanya turun 1,25% menjadi 25.092 unit dan Mitsubishi turun 7,72% menjadi 16.383 unit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai penurunan penjualan kendaraan tersebut merupakan faktor musiman.

"Ini baru sebulan saja sudah heboh. Kita kan enggak tahu mungkin saja ada keterlambatan delivery. Atau karena ada libur Natal dan tahun baru, salesmen-nya kan juga cuti," kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Kamis (14/02/2019).

Jongkie menegaskan tidak akan merevisi target penjualan 2019.

"Kita lihat lagi nanti bulan Februari dan seterusnya. Masa karena satu bulan turun, kita revisi target. Tetap optimis 1,1 juta unit tahun ini," tandas Jongkie.

Saksikan bantahan Gaikindo atas tuduhan otomotif penyebab defisit dagang dalam video berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(hps/prm) Next Article Duh, Suku Bunga & Dolar AS Jadi Risiko Penjualan Mobil RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular