
Analisis Teknikal
Tren Koreksi IHSG Berlanjut, 8 Sektor Berada di Zona Merah
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
11 February 2019 18:50

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi dengan 0,4% ke level 6.495. Dominasi jual oleh pelaku pasar membuat delapan dari sepuluh sektor berakhir di zona merah.
Sektor konsumer yang bergerak dalam teritori positif pada sesi I berbalik ke teritori negatif dan menjadi pemberat IHSG dengan penurunan 0,8%. Esok sektor tersebut berpotensi menguat, dikarenakan data penjualan eceran (retail sales) bulan Desember tumbuh 7,7% yang diumumkan sore hari.
Sektor lainnya yang memberatkan IHSG yaitu pertambangan yang terkoreksi 1,53%. Hal ini dikarenakan harga komoditas batu bara di pasar spot dunia mengalami koreksi yang cukup tajam dalam dua hari terakhir. Harga batu bara hingga berita ini di muat berada di posisi $US 93/metrik ton.
Secara teknikal, IHSG masih berada di jalur tren kenaikan (uptrend). Namun indeks mulai dihinggapi sinyal koreksi seiring terbentuknya pola bearish harami. Pola tersebut tergolong dalam pola yang memberikan tanda-tanda akan penurunan.
Potensi koreksi juga ditunjukkan oleh indikator teknikal rata-rata nilai. IHSG berada di bawah rata-rata level nilainya selama lima hari (moving average five/MA5), artinya secara jangka pendek indeks dalam tekanan.
Pada rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG digambarkan dalam kecenderungan yang mengarah turun (dead cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Sektor konsumer yang bergerak dalam teritori positif pada sesi I berbalik ke teritori negatif dan menjadi pemberat IHSG dengan penurunan 0,8%. Esok sektor tersebut berpotensi menguat, dikarenakan data penjualan eceran (retail sales) bulan Desember tumbuh 7,7% yang diumumkan sore hari.
Sektor lainnya yang memberatkan IHSG yaitu pertambangan yang terkoreksi 1,53%. Hal ini dikarenakan harga komoditas batu bara di pasar spot dunia mengalami koreksi yang cukup tajam dalam dua hari terakhir. Harga batu bara hingga berita ini di muat berada di posisi $US 93/metrik ton.
![]() |
Pada rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG digambarkan dalam kecenderungan yang mengarah turun (dead cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular