Analisis Teknikal

Banyak Sentimen Negatif, IHSG Bimbang Tentukan Arah

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
11 February 2019 08:55
Analisa tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,26% dan berakhir pada level 6.521. Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG hari ini akan kembali bergerak variatif dengan kecenderungan melemah berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.

Pengaruh dari kinerja bursa saham Amerika Serikat (AS), dimana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang mengalami penurunan 0,25% berpotensi merembet ke Asia. Adapun indeks utama lainnya antara lain S&P 500 hanya menguat tipis 0,7%, dan Nasdaq Composite 0,14%.

Bursa saham New York tersebut sedikit grogi melihat prospek damai dagang AS-China yang samar-samar. Namun kemudian datang berita bahwa delegasi AS akan bertolak ke Beijing untuk melanjutkan negosiasi dagang.

"Kedua negara akan melanjutkan diskusi yang mendalam untuk kepentingan bersama," sebut keterangan tertulis Kementerian Perdagangan China, dikutip dari Reuters.

Sementara dari dalam negeri, sepanjang pekan lalu pergerakan IHSG searah dengan rupiah yang juga tertekan. Angin segar datang dari data pertumbuhan ekonomi yang tumbuh 5,18% sepanjang 2018. Kemudian rilis dari Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang surplus, namun menyisakan defisit pada transaksi berjalan yang semakin melebar.

Secara teknikal, IHSG masih konsisten di jalur kenaikan tren (uptrend) secara jangka panjang. Namun dalam jangka pendek, IHSG masih rawan akan koreksi karena belum mampu melampaui level penghalang kenaikan "resistance" pada 6.550.
IHSG Masih Bingung Tentukan Arah, Potensi Pelemahan Masih AdaSumber: Refinitiv
Terbentuknya pola pin bar short white candle mengindikasikan keberlanjutan tren kenaikan. Namun, pergerakannya yang masih di bawah rata-ratanya selama lima hari (moving average five/MA5) mengindikasikan IHSG belum memiliki tanda-tanda penguatan yang meyakinkan.

Secara pergerakan, IHSG berpotensi bergerak antara 6.500 hingga 6.575 pada hari ini. Data penjualan eceran (Retail Sales) yang akan diumumkan Bank Indonesia (BI) hari ini berpotensi melambungkan sektor konsumer jika datanya positif.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular