
Data Tenaga Kerja tak Lagi Mampu Topang Kinerja Wall Street
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
04 February 2019 21:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street akan dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Senin (4/2/2019). Kontrak futures Dow Jones Industrial Average mengimplikasikan penurunan sebesar 36 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite diimplikasikan turun masing-masing sebesar 2 dan 8 poin.
Data tenaga kerja sudah tak lagi mampu mengangkat kinerja Wall Street. Pada perdagangan hari Jumat (1/2/2019), Wall Street cenderung ditutup menguat seiring dengan angka penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian di AS yang diumumkan sebanyak 304.000 untuk bulan Januari, jauh mengungguli ekspektasi yang sebanyak 165.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sejatinya, data tenaga kerja yang dirilis pada hari Jumat memang tak bagus-bagus amat. Pasalnya, rata-rata upah per jam hanya tumbuh sebesar 0,1% month-on-month (MoM) pada bulan lalu, jauh di bawah konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
Kemudian, potensi eskalasi perang dagang AS-China ikut membayangi laju Wall Street pada hari ini. Pada hari Rabu dan Kamis, AS dan China menggelar negosiasi dagang tingkat tinggi yang melibatkan tokoh-tokoh penting, seperti Wakil Perdana Menteri China Liu He, Gubernur Bank Sentral China Yi Gang, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan masih diperlukan kerja keras untuk mampu menyegel kesepakatan dagang.
"Kami belum siap untuk menyetujui kesepakatan dagang," kata Kudlow kepada Bloomberg TV, seperti dikutip dari Reuters.
"Kami jauh dari itu (kesepakatan dagang). Masih banyak kerja keras ke depannya."
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih sudah menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga tanggal 2 Maret.
Dari sisi emiten, induk Google, Alphabet, dijadwalkan merilis kinerja keuangannya hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/prm) Next Article Perlambatan Ekonomi Kian Terasa, Wall Street akan Terkoreksi
Data tenaga kerja sudah tak lagi mampu mengangkat kinerja Wall Street. Pada perdagangan hari Jumat (1/2/2019), Wall Street cenderung ditutup menguat seiring dengan angka penciptaan lapangan kerja sektor non-pertanian di AS yang diumumkan sebanyak 304.000 untuk bulan Januari, jauh mengungguli ekspektasi yang sebanyak 165.000, seperti dilansir dari Forex Factory.
Sejatinya, data tenaga kerja yang dirilis pada hari Jumat memang tak bagus-bagus amat. Pasalnya, rata-rata upah per jam hanya tumbuh sebesar 0,1% month-on-month (MoM) pada bulan lalu, jauh di bawah konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan masih diperlukan kerja keras untuk mampu menyegel kesepakatan dagang.
"Kami belum siap untuk menyetujui kesepakatan dagang," kata Kudlow kepada Bloomberg TV, seperti dikutip dari Reuters.
"Kami jauh dari itu (kesepakatan dagang). Masih banyak kerja keras ke depannya."
Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih sudah menegaskan bahwa bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$200 miliar akan tetap dinaikkan menjadi 25% (dari yang saat ini 10%), jika kesepakatan dagang tak juga tercapai hingga tanggal 2 Maret.
Dari sisi emiten, induk Google, Alphabet, dijadwalkan merilis kinerja keuangannya hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/prm) Next Article Perlambatan Ekonomi Kian Terasa, Wall Street akan Terkoreksi
Most Popular