
Analisis Teknikal
IHSG Masih Punya Tenaga, Mau Menguji Level 6.600
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
01 February 2019 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan bulan Januari 2019 dengan ciamik, indeks menguat 1,06% ke level 6.532. IHSG akhirnya melewati level resistance barunya setelah sebulan penuh tidak berhasil dilewati.
Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak naik menguji resistance level yang baru di level 6.600. Analisa tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Bursa wallstreet Amerika Serikat (AS) berakhir variatif dengan kecenderungan menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,06%, S&P 500 naik hanya 0,86%, dan Nasdaq Composite melambung 1,37%.
Melihat dari pergerakan wallstreet tersebut, jelas bahwa penggerak utamanya adalah saham-saham yang berbasis pada teknologi. Earning season masih menjadi penggerak utama setelah sem]ntimen dari tensi geopolitik antara AS-China yang mereda, juga keputusan the Fed yang lebih dovish telah disesuaikan oleh pasar.
Raksasa teknologi Facebook sahamnya mengalami lesatan hingga 10,82% pasca pengumuman laba bersihnya, dilaporkan bahwa laba bersih per saham mencapai US$ 2,38 periode kuartal-IV 2018, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv di US$ 2,19. Pendapatan Facebook juga diumumkan senilai US$ 16,91 miliar, juga mengalahkan konsensus yang senilai US$ 16,39 miliar.
Dari dalam negeri, IHSG mengalami kenaikan yang cukup tajam karena melihat arah suku bunga yang tidak agresif pada awal tahun politik. The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya berpotensi diikuti Bank Indonesia (BI) dengan tidak menaikkan suku bunga BI 7 day RR nya. Rupiah pun banyak diburu hingga menguat 1,1% ke level Rp 13.970
per dolar AS, lebih tinggi dari penguatan IHSG sendiri.
Secara teknikal, IHSG masih berada di jalur kenaikan (uptrend). Hal ini tercermin dari posisinya saat ini yang bergerak meyakinkan di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Indikator teknikal rata-rata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/MACD) pun sudah pada posisi cenderung menguat, atau membentuk pola golden cross.
Pergerakan IHSG hari ini akan cenderung dipengaruhi sentimen dari perkembangan ekonomi global, the Fed yang tampak lebih kalem berpotensi diikuti Bank Indonesia (BI) dalam hal kebijakan suku bunganya, tentunya akan memberikan sentimen positif bagi IHSG.
IHSG berpotensi menghijau seiring terbentuknya pola lilin putih pendek (short white candle) yang mengindikasikan penguatan lanjutan. level penghalang kenaikan (support) di level 6.600 akan menjadi ujian, IHSG harus bersabar jika ingin melewatinya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak naik menguji resistance level yang baru di level 6.600. Analisa tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Bursa wallstreet Amerika Serikat (AS) berakhir variatif dengan kecenderungan menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,06%, S&P 500 naik hanya 0,86%, dan Nasdaq Composite melambung 1,37%.
Raksasa teknologi Facebook sahamnya mengalami lesatan hingga 10,82% pasca pengumuman laba bersihnya, dilaporkan bahwa laba bersih per saham mencapai US$ 2,38 periode kuartal-IV 2018, mengalahkan konsensus yang dihimpun oleh Refinitiv di US$ 2,19. Pendapatan Facebook juga diumumkan senilai US$ 16,91 miliar, juga mengalahkan konsensus yang senilai US$ 16,39 miliar.
Dari dalam negeri, IHSG mengalami kenaikan yang cukup tajam karena melihat arah suku bunga yang tidak agresif pada awal tahun politik. The Fed yang mempertahankan suku bunga acuannya berpotensi diikuti Bank Indonesia (BI) dengan tidak menaikkan suku bunga BI 7 day RR nya. Rupiah pun banyak diburu hingga menguat 1,1% ke level Rp 13.970
per dolar AS, lebih tinggi dari penguatan IHSG sendiri.
Secara teknikal, IHSG masih berada di jalur kenaikan (uptrend). Hal ini tercermin dari posisinya saat ini yang bergerak meyakinkan di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
![]() |
Indikator teknikal rata-rata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/MACD) pun sudah pada posisi cenderung menguat, atau membentuk pola golden cross.
Pergerakan IHSG hari ini akan cenderung dipengaruhi sentimen dari perkembangan ekonomi global, the Fed yang tampak lebih kalem berpotensi diikuti Bank Indonesia (BI) dalam hal kebijakan suku bunganya, tentunya akan memberikan sentimen positif bagi IHSG.
IHSG berpotensi menghijau seiring terbentuknya pola lilin putih pendek (short white candle) yang mengindikasikan penguatan lanjutan. level penghalang kenaikan (support) di level 6.600 akan menjadi ujian, IHSG harus bersabar jika ingin melewatinya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular