
Analisis Teknikal
Kebutuhan Korporasi Naik, Dolar AS Mulai Mendominasi Rupiah
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 January 2019 11:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mulai memperlihatkan kecenderungan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Investor masih harap-harap cemas melihat tuntutan hukum kepada Huawei yang dituding mencuri teknologi robotik milik T-Mobile. Akibatnya, investor global sementara waktu beralih ke dolar AS karena nilainya di anggap lebih stabil.
Selain itu, mendekati akhir bulan kebutuhan valas korporasi biasanya cenderung meningkat. Permintaan valas yang lebih tinggi membuat rupiah mengalami tekanan jual.
Secara teknikal, dolar AS mulai mendominasi dibandingkan rupiah. Hal ini terlihat dari pergerakan dolar AS yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
Tren pergerakan rupiah sebenarnya masih menguat jika di lihat dari awal tahun. Hal ini tercermin dari grafik yang bergerak naik (uptrend). Namun demikian pergerakan mata uang garuda cenderung stabil dengan bergerak pada level Rp 14.000 hingga Rp 14.200 per dolar AS.
Sentimen lainnya yang turut menekan rupiah rupiah yaitu pergerakan harga minyak. Pada pukul 10:15 WIB, harga minyak jenis brent naik 0,29% dan light sweet bertambah 0,28%.
Kenaikan harga minyak menjadi beban bagi rupiah. Ketika harga minyak mentah naik, biaya impor minyak menjadi semakin mahal dan mengancam transaksi berjalan (current account).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Selain itu, mendekati akhir bulan kebutuhan valas korporasi biasanya cenderung meningkat. Permintaan valas yang lebih tinggi membuat rupiah mengalami tekanan jual.
Secara teknikal, dolar AS mulai mendominasi dibandingkan rupiah. Hal ini terlihat dari pergerakan dolar AS yang bergerak di atas rata-rata nilainya selama lima hari (moving average five/MA5).
![]() |
Kenaikan harga minyak menjadi beban bagi rupiah. Ketika harga minyak mentah naik, biaya impor minyak menjadi semakin mahal dan mengancam transaksi berjalan (current account).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Most Popular