
Analisis Teknikal
Sinyal Penurunan Mulai Tampak, Bagaimana Nasib IHSG?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 January 2019 13:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun investor asing cenderung tak melepas portofolio saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara waktu masih terkoreksi 0,12% ke level support 6.450 pada perdagangan sesi I, Selasa (29/1/2019).
Aksi profit taking atau ambil untung terjadi karena kurangnya sentimen positif yang mengangkat indeks lebih tinggi lagi. Aksi ambil untung lebih dominan dilakukan oleh investor lokal, karena investor asing justru mencatatkan pembelian bersih (net buy) meski tipis hanya senilai Rp 17 miliar di pasar reguler.
Perdagangan saham sesi satu berjalan cukup ramai dengan transaksi yang mencapai Rp 4,85 triliun. Meskipun demikian, sebagian besar sektor mengalami koreksi. Sektor keuangan yang sempat menguat 0,41% berbalik menjadi melemah. Beruntung indeks tidak jatuh terlalu dalam karena sektor barang konsumsi masih menguat 0,57%.
Secara teknikal, IHSG pada sesi dua berpotensi mengalami koreksi seiring dengan terbentuknya pola bintang jatuh (shooting star) dengan ekor pendek pada grafik candlestick. Terbentuknya pola tersebut mengindikasikan pembalikan arah tren ke arah penurunan.
Potensi pelemahan juga tergambar dari posisinya saat ini. IHSG mulai bergerak di bawah garis rata-rata nilainya selama 5 hari (moving average/MA5). Hal ini menunjukkan bahwa indeks belum mempunyai kekuatan yang cukup untuk menguat.
Mengacu pada indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG mulai memasuki persilangan yang mengindikasikan pelemahan (dead cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Aksi profit taking atau ambil untung terjadi karena kurangnya sentimen positif yang mengangkat indeks lebih tinggi lagi. Aksi ambil untung lebih dominan dilakukan oleh investor lokal, karena investor asing justru mencatatkan pembelian bersih (net buy) meski tipis hanya senilai Rp 17 miliar di pasar reguler.
Perdagangan saham sesi satu berjalan cukup ramai dengan transaksi yang mencapai Rp 4,85 triliun. Meskipun demikian, sebagian besar sektor mengalami koreksi. Sektor keuangan yang sempat menguat 0,41% berbalik menjadi melemah. Beruntung indeks tidak jatuh terlalu dalam karena sektor barang konsumsi masih menguat 0,57%.
![]() |
Mengacu pada indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG mulai memasuki persilangan yang mengindikasikan pelemahan (dead cross).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular