Situasi Aman Terkendali, Bursa Asia Tutup Pekan di Zona Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 January 2019 17:53
Bursa saham utama kawasan Asia kompak menguat pada perdagangan terakhir di pekan ini.
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak menguat pada perdagangan terakhir di pekan ini: indeks Nikkei naik 0,97%, indeks Shanghai naik 0,39%, indeks Hang Seng naik 1,65%, indeks Straits Times naik 0,36%, dan indeks Kospi naik 1,52%.

Damai dagang AS-China yang kian terasa memberikan kepercayaan diri bagi investor untuk masuk ke pasar saham Benua Kuning. Bloomberg melaporkan bahwa China akan mengirimkan wakil menteri ke Washington untuk mempersiapkan dialog dagang yang akan mempertemukan Wakil Perdana Menteri Liu He dengan pejabat pemerintahan AS pada 30-31 Januari.

Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen dan Wakil Menteri Keuangan Liao Min akan sampai di AS pada 28 januari, menurut dua orang sumber yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dilansir dari Bloomberg.

Langkah ini menyatakan keseriusan pihak China untuk dapat segera mengakhiri perang dagang yang selama ini berkecamuk dengan AS. Sebelumnya, risiko perang dagang sempat menyelimuti perdagangan di bursa saham regional pada hari ini, seiring dengan pernyataan dari Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross bahwa AS dan China masih sangat jauh untuk sampai ke damai dagang.

"Banyak pekerjaan yang sudah diselesaikan, tetapi kami masih bermil-mil jauhnya dari sebuah kesepakatan. Itu tidak terlalu mengejutkan, karena perdagangan adalah isu yang sangat rumit. Namun ada peluang kami bisa mencapai kesepakatan," kata Ross dalam wawancara dengan CNBC International.

Selain itu, kinclongnya data ekonomi yang dirilis di kawasan regional ikut mengangkat kinerja bursa saham. Tingkat inflasi Tokyo periode Januari 2019 diumumkan sebesar 0,4% YoY, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% YoY. Sementara itu, inflasi inti diumumkan sebesar 1,1% YoY, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,9% YoY. Capaian ini juga mengalahkan konsensus yang juga sebesar 0,9% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics.

Tingkat inflasi Tokyo yang relatif kuat mengindikasikan bahwa tekanan terhadap perekonomian Jepang tak separah yang diekspektasikan pelaku pasar.

Kemarin (24/1/2019), pembacaan awal untuk Manufacturing PMI periode Januari 2019 versi Nikkei diumumkan di level 50, turun dari capaian periode sebelumnya yang sebesar 52,6, seperti dilansir dari Trading Economics.

Kemudian di Korea Selatan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Januari 2019 diumumkan di level 98, naik 1 poin dari capaian periode Desember 2018 yang sebesar 97, seperti dilansir dari Trading Economics. IKK pada bulan ini merupakan yang tertinggi dalam 3 bulan.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular