
Jepang Tak Separah Dibayangkan, Bursa Saham Asia Menghijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
25 January 2019 09:09

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham utama kawasan Asia kompak dibuka menguat pada hari ini: indeks Nikkei naik 0,12%, indeks Shanghai naik 0,18%, indeks Hang Seng naik 0,6%, indeks Straits Times naik 0,19%, dan indeks Kospi naik 0,13%.
Kabar gembira yang datang dari Jepang membuat bursa saham regional menguat. Pasca serangkaian rilis data ekonomi yang mengecewakan, tingkat inflasi Tokyo diumumkan sebesar 0,4% YoY pada bulan Januari, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% YoY.
Sementara itu, inflasi inti diumumkan sebesar 1,1% YoY, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,9% YoY. Capaian ini juga mengalahkan konsensus yang juga sebesar 0,9% YoY.
Tingkat inflasi Tokyo yang relatif kuat mengindikasikan bahwa tekanan terhadap perekonomian Jepang tak separah yang sebelumnya diekspektasikan pelaku pasar.
Selain itu, pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow berhasil menenangkan pelaku pasar. Kemarin (24/1/2019), Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menegaskan bahwa AS dan China masih sangat jauh untuk sampai ke damai dagang.
"Banyak pekerjaan yang sudah diselesaikan, tetapi kami masih bermil-mil jauhnya dari sebuah kesepakatan. Itu tidak terlalu mengejutkan, karena perdagangan adalah isu yang sangat rumit. Namun ada peluang kami bisa mencapai kesepakatan," kata Ross dalam wawancara dengan CNBC International.
Namun, Kudlow menyatakan optimismenya bahwa pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari mendatang akan membawa hasil positif.
"Saya rasa dialog dengan Liu He akan masuk ke hal-hal yang menentukan," ujarnya dalam wawancara dengan Fox News, dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Kabar gembira yang datang dari Jepang membuat bursa saham regional menguat. Pasca serangkaian rilis data ekonomi yang mengecewakan, tingkat inflasi Tokyo diumumkan sebesar 0,4% YoY pada bulan Januari, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% YoY.
Sementara itu, inflasi inti diumumkan sebesar 1,1% YoY, naik dari capaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,9% YoY. Capaian ini juga mengalahkan konsensus yang juga sebesar 0,9% YoY.
Selain itu, pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow berhasil menenangkan pelaku pasar. Kemarin (24/1/2019), Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross menegaskan bahwa AS dan China masih sangat jauh untuk sampai ke damai dagang.
"Banyak pekerjaan yang sudah diselesaikan, tetapi kami masih bermil-mil jauhnya dari sebuah kesepakatan. Itu tidak terlalu mengejutkan, karena perdagangan adalah isu yang sangat rumit. Namun ada peluang kami bisa mencapai kesepakatan," kata Ross dalam wawancara dengan CNBC International.
Namun, Kudlow menyatakan optimismenya bahwa pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada 30-31 Januari mendatang akan membawa hasil positif.
"Saya rasa dialog dengan Liu He akan masuk ke hal-hal yang menentukan," ujarnya dalam wawancara dengan Fox News, dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular