
Damai Dagang AS-China Mencuat Lagi, Hang Seng di Zona Hijau
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 January 2019 11:45

Hong Kong, CNBC Indonesia - Bursa saham Hong Kong menutup sesi pagi dengan sedikit kenaikan pada hari Kamis (24/1/2019) karena investor mengawasi perkembangan dalam kebuntuan perdagangan China- Amerika Serikat (AS) menjelang diadakannya pembicaraan kedua negara minggu depan.
Indeks Hang Seng naik tipis 0,14% atau 36,86 poin, menjadi 27.045,06.
Para investor memilih bersikap optimistis di tengah ketidakpastian terkait perundingan dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu, meski telah beredar kabar Gedung Putih membatalkan pertemuan tersebut.
Ketika dimintai konfirmasi, Gedung Putih mengatakan kepada CNBC International bahwa kedua tim tetap saling berkomunikasi untuk mempersiapkan pembicaraan tingkat tinggi dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He akhir bulan ini.
Sementara itu pada hari Rabu (23/1/2019), Wakil Presiden China Wang Qishan berbicara kepada para kepala negara internasional di Forum Ekonomi Dunia (WEF), mengatakan perselisihan antara Washington dan Beijing "merugikan kepentingan kedua belah pihak". Ia juga meminta kedua negara agar segera mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.
"Ini adalah kenyataan, kedua belah pihak tidak dapat berhasil tanpa bantuan satu sama lain. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa harus ada (hubungan) saling menguntungkan dan win-win," tambahnya, melansir CNBC International.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng naik tipis 0,14% atau 36,86 poin, menjadi 27.045,06.
Para investor memilih bersikap optimistis di tengah ketidakpastian terkait perundingan dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu, meski telah beredar kabar Gedung Putih membatalkan pertemuan tersebut.
Sementara itu pada hari Rabu (23/1/2019), Wakil Presiden China Wang Qishan berbicara kepada para kepala negara internasional di Forum Ekonomi Dunia (WEF), mengatakan perselisihan antara Washington dan Beijing "merugikan kepentingan kedua belah pihak". Ia juga meminta kedua negara agar segera mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.
"Ini adalah kenyataan, kedua belah pihak tidak dapat berhasil tanpa bantuan satu sama lain. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa harus ada (hubungan) saling menguntungkan dan win-win," tambahnya, melansir CNBC International.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular