
Masih Tak Bertenaga, Harga Minyak Turun Tipis
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
24 January 2019 09:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pada pagi hari ini (24/1/2019), nampaknya masih galau.
Hingga pukul 09:00 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 melemah tipis 0,13% ke posisi US$61,06/barel setelah amblas 0,59% kemarin (23/1/2019).
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Maret 2019 turun terbatas 0,07% ke posisi US$52,55/barel setelah menguat sebesar 0,1% pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Secara mingguan, harga minyak menguat sekitar 0,5% secara point-to-point, sedangkan sejak awal tahun 2019 harga emas hitam ini sudah naik sekitar 14 %.
Meskipun kekhawatiran akan banjirnya pasokan minyak bisa sedikit diredam oleh rencana Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya untuk memangkas produksi hingga 1,2 juta barel/hari, namun belum sepenuhnya hilang.
Hal ini karena produksi minyak Amerika Serikat (AS) yang masih terus meningkat. Ditambah lagi U.S Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa produksi minyak serpih AS pada 7 formasi utama meningkat 63.000 barel/hari.
Dengan begini, pelaku pasar masih belum bisa yakin bahwa keseimbangan pasokan dan permintaan minyak akan bisa dicapai tahun ini.
(taa/hps) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?
Hingga pukul 09:00 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 melemah tipis 0,13% ke posisi US$61,06/barel setelah amblas 0,59% kemarin (23/1/2019).
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Maret 2019 turun terbatas 0,07% ke posisi US$52,55/barel setelah menguat sebesar 0,1% pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Meskipun kekhawatiran akan banjirnya pasokan minyak bisa sedikit diredam oleh rencana Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bersama sekutunya untuk memangkas produksi hingga 1,2 juta barel/hari, namun belum sepenuhnya hilang.
Hal ini karena produksi minyak Amerika Serikat (AS) yang masih terus meningkat. Ditambah lagi U.S Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa produksi minyak serpih AS pada 7 formasi utama meningkat 63.000 barel/hari.
Dengan begini, pelaku pasar masih belum bisa yakin bahwa keseimbangan pasokan dan permintaan minyak akan bisa dicapai tahun ini.
(taa/hps) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?
Most Popular