Kabar Gembira, Harga Minyak Turun Lagi Pagi Ini
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
22 January 2019 08:34
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia pada pagi hari ini (22/1/2019), berada di zona merah.
Hingga pukul 08:15 WIB, harga minyak Brent kontrak Maret 2019 turun 0,22% ke posisi US$62,64/barel setelah menguat tipis 0,06% kemarin (21/1/2019).
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 melemah 0,07% ke posisi US$53,76 setelah naik tipis sebesar 0,07% pada penutupan perdagangan sebelumya. Secara mingguan, harga minyak menguat sekitar 3,2% secara point-to-point, sedangkan sejak awl tahun 2019 harga emas hitam ini sudah naik sekitar 17 %.
Harga minyak cenderung stagnan dikarnakan sentimen positif dan negatif yang saling tarik.
Pelemahan ekonomi dunia terus menimbulkan kekhawatiran akan turunnya permintaan. Bahkan kemarin, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,5%, turun 0,2% dari proyeksi yang dikemukaan 3 bulan lalu.
Untungnya, sentimen positif juga masih kuat. Kemarin, meski China mengumumkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 (paling lambat sejak 1990), namun kenyataannya output produksi kilang pengolahan minyaknya tumbuh 6,8% menjadi 12,1 juta barel/hari.
Selain itu rencana pemangkasan produksi minyak OPEC+ juga turut memberi dorongan untuk harga minyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?
Sedangkan minyak jenis lightsweet (WTI) kontak Februari 2019 melemah 0,07% ke posisi US$53,76 setelah naik tipis sebesar 0,07% pada penutupan perdagangan sebelumya. Secara mingguan, harga minyak menguat sekitar 3,2% secara point-to-point, sedangkan sejak awl tahun 2019 harga emas hitam ini sudah naik sekitar 17 %.
Pelemahan ekonomi dunia terus menimbulkan kekhawatiran akan turunnya permintaan. Bahkan kemarin, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 3,5%, turun 0,2% dari proyeksi yang dikemukaan 3 bulan lalu.
Untungnya, sentimen positif juga masih kuat. Kemarin, meski China mengumumkan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 (paling lambat sejak 1990), namun kenyataannya output produksi kilang pengolahan minyaknya tumbuh 6,8% menjadi 12,1 juta barel/hari.
Selain itu rencana pemangkasan produksi minyak OPEC+ juga turut memberi dorongan untuk harga minyak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/hps) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?
Most Popular