
Analisis Teknikal
IHSG Masih Kuat Nanjak, Meski Asing Mulai Tarik Rem
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 January 2019 17:40

Jakarta,CNBC Indonesia - Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli selama lima hari berturut-turut. Indeks hampir mengikuti rupiah yang berhenti di zona merah dengan menguat sangat tipis 0,04% ke level 6.450.
Investor asing mulai mengerem aksi pembelian sahamnya dengan hanya mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 272 di pasar reguler. Nilai tersebut lebih rendah dari net buy kemarin dengan nilai Rp 1 triliun.
Penguatan IHSG mulai terlihat ketika di buka menguat 0,1% pagi tadi, kemudian melanjutkan penguatan dengan menyentuh level tertingginya di level 0,37% pada pukul 11:50 WIB. IHSG sempat terjebak di zona merah pada sesi dua, sebelum mengakhiri perdagangan di zona hijau.
Secara teknikal, IHSG masih konsisten di jalur kenaikan (uptrend). Kecenderungan untuk menguat juga masih ada yang terlihat dari posisinya yang bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama lima hari (moving average/MA5)
Namun demikian, indeks dibayangi fase konsolidasi secara jangka pendek. Terbentuknya pola doji selama empat hari berturut-turut pada grafik lilin menggambarkan IHSG masih gamang menentukan arah pergerakan selanjutnya.
Beberapa sentimen yang memberikan suntikan tenaga bagi IHSG antara lain, Pemerintah dan Bank Sentral Negeri Tirai Bambu (PBoC) siap menggelontorkan stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tidak mengalami hard landing.
Stimulus ini direspons positif oleh pasar bursa Asia yang menguat, karena diharapkan mampu membuat perekonomian China tetap bergeliat. Dengan begitu, perekonomian Asia dan dunia pun bisa semarak.
Masih dari China, kabar gembira juga datang dari rencana kedatangan Wakil Perdana Menteri Liu ke ke Washington pada 30-31 Januari mendatang. Liu berencana bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Investor asing mulai mengerem aksi pembelian sahamnya dengan hanya mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 272 di pasar reguler. Nilai tersebut lebih rendah dari net buy kemarin dengan nilai Rp 1 triliun.
Penguatan IHSG mulai terlihat ketika di buka menguat 0,1% pagi tadi, kemudian melanjutkan penguatan dengan menyentuh level tertingginya di level 0,37% pada pukul 11:50 WIB. IHSG sempat terjebak di zona merah pada sesi dua, sebelum mengakhiri perdagangan di zona hijau.
![]() |
Beberapa sentimen yang memberikan suntikan tenaga bagi IHSG antara lain, Pemerintah dan Bank Sentral Negeri Tirai Bambu (PBoC) siap menggelontorkan stimulus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi agar tidak mengalami hard landing.
Stimulus ini direspons positif oleh pasar bursa Asia yang menguat, karena diharapkan mampu membuat perekonomian China tetap bergeliat. Dengan begitu, perekonomian Asia dan dunia pun bisa semarak.
Masih dari China, kabar gembira juga datang dari rencana kedatangan Wakil Perdana Menteri Liu ke ke Washington pada 30-31 Januari mendatang. Liu berencana bertemu dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular