Analisis Teknikal

Waspada! IHSG Sesi 2 di Bibir Jurang

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
18 January 2019 13:28
Jelang penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (18/1/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara melemah 0,06%.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang penutupan perdagangan akhir pekan ini, Jumat (18/1/2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara melemah 0,06% ke level 6.419. Sempat melewati level resistance 6.452, IHSG tidak mampu mempertahankan level tertingginya tersebut, bahkan masuk zona merah.

Nasib IHSG dengan rupiah hampir serupa, sama-sama melemah meski tipis. Hingga pukul 12:03 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.185 di perdagangan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan pasar spot hari sebelumnya.

Perdagangan saham berjalan cukup ramai dengan mencatatkan transaksi senilai Rp 4,25 triliun. Investor asing kembali mencatatkan beli bersih senilai Rp 216 miliar di pasar reguler sekaligus menjadi penahan pelemahan IHSG.

IHSG berpotensi mengakhiri pekan ini di zona merah. Terbentuknya pola bearish engulfing mengindikasikan pembalikan arah menuju penurunan tersebut. Namun demikian level penahan penurunannya (resistance) berada di level 6.400.
Sumber: Refinitif
Resistance tersebut tampaknya akan cukup kuat menahan pelemahan IHSG, mengingat indeks masih bergerak di atas garis rata-rata nilainya selama 5 hari (moving average/MA5).

Sentimen positif dari bursa utama Asia yang menghijau juga akan menjadi sentimen positif ketika indeks mengalami pelemahan kembali. Apalagi terdapat sentimen positif dari perkembangan perang dagang AS-China yang semakin membaik.

Mengutip Reuters, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari.

Bukan sekadar kunjungan biasa, Wall Street Journal melaporkan beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular