Walah, Rupiah Melemah 4 Hari Beruntun di Kurs Acuan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 January 2019 10:25
Walah, Rupiah Melemah 4 Hari Beruntun di Kurs Acuan
Ilustrasi Demonstrasi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs acuan. Di pasar spot, rupiah masih labil dengan bolak-balik di zona merah dan hijau. 

Pada Jumat (18/1/2019), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.182. Rupiah melemah 0,17% dibandingkan posisi hari sebelumnya. 

Rupiah sudah melemah selama 4 hari beruntun di kurs acuan. Dalam periode tersebut, rupiah melemah 0,92%. 

 

Sementara di pasar spot, rupiah masih agak galau. Dibuka melemah, rupiah kemudian berbalik arah dan bahkan sempat menjadi mata uang terbaik kedua Asia. 


Namun kemudian rupiah kembali lagi masuk zona merah. Pada pukul 10:07 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.175 di mana rupiah melemah 0,07%. 


Pagi ini, mayoritas mata uang Asia bernasib sama dengan rupiah yaitu tidak berdaya di hadapan dolar AS. Namun, seperti halnya rupiah juga, depresiasi mata uang Benua Kuning masih terbatas sehingga ada kemungkinan untuk bangkit menuju zona hijau. 

Berikut perkembangan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:10 WIB: 




(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Setidaknya ada dua sentimen negatif yang membebani mata uang Asia, termasuk rupiah. Pertama adalah ketidakjelasan Brexit, masih penuh kegaduhan.

Sepertinya Perdana Menteri Inggris Theresa May dan Pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn belum bisa damai, belum bisa duduk bersama untuk menyelesaikan masalah. 

Mengutip Reuters, Corbyn menegaskan bahwa May tidak mampu membawa Inggris menghindari 'jurang' sehingga politisi Partai Konservatif itu harus mundur. Namun di sisi lain, Corbyn juga tidak ingin terjadi No Deal Brexit. Dia ingin semua masalah diselesaikan sebelum 29 Maret. 

Menurut May, posisi Corbyn yang ingin agar dirinya mundur tetapi tidak mau No Deal Brexit adalah hal yang mustahil. Oleh karena itu, May mengajak Corbyn untuk berdialog, bekerja bersama untuk merumuskan solusi. 

"Anda selalu meyakini pentingnya dialog dalam politik. Namun apakah benar seperti itu, karena Anda saat ini enggan berdialog. Apakah mempengaruhi anggota parlemen Anda untuk tidak berdialog dengan pemerintah adalah sesuatu yang benar?" tegas May, mengutip Reuters. 

Kegaduhan di London yang masih terus terjadi membuat nasib Brexit menjadi samar-samar. Belum jelas arahnya mau ke mana, sehingga potensi No Deal Brexit menjadi semakin besar.

Brexit akan menentukan masa depan negara dengan perekonomian terbesar kelima di dunia. Jika Inggris sampai terseret ke jurang krisis karena Brexit, maka dampaknya akan mengglobal. 

Kedua, gaduh politik bukan monopoli London tetapi juga terjadi di Washington. Perlu diingat, pemerintahan AS masih tutup sebagian (partial shutdown). 

Parahnya, shutdown seolah tanpa jalan keluar. Hubungan Gedung Putih dan legislatif masih tegang sehingga pembahasan anggaran selalu mandek. 

Terbaru, hubungan Presiden AS Donald Trump dan Ketua House of Representatives Nancy Pelosi semakin panas. Trump melakukan intervensi sehingga Pelosi batal terbang ke Brussel dan Afganistan menggunakan pesawat militer. 

"Pada saat 800.000 pegawai di AS tidak bisa menerima gaji, saya yakin Anda setuju bahwa membatalkan perjalanan ini adalah hal yang bijaksana," sebut surat Trump kepada Pelosi, mengutip Reuters. 

Sarah Sanders, Juru Bicara Gedung Putih, menyatakan Trump punya hak untuk mengintervensi penggunaan fasilitas militer. Sebab, presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata. 

Ketegangan ini bisa mempengaruhi pembahasan anggaran. Jika kedua kubu terus berkonflik, maka anggaran tidak akan pernah rampung dan shutdown sulit diakhiri. 

Berdasarkan kajian Gedung Putih, mengutip Forbes, shutdown akan menggerus Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Paman Sam sebanyak 0,1% setiap pekan. Shutdown sudah nyaris berlangsung selama 4 pekan, berarti PDB AS diperkirakan menyusut 0,4%.

AS adalah kekuatan ekonomi nomor 1 dunia. Saat kepala naga masuk ke air, maka badannya akan ikut terjun.  

Artinya, saat ekonomi AS melambat maka akan menyeret negara-negara lainnya. Risiko perlambatan ekonomi global menjadi semakin nyata. 

Namun ada sentimen positif yang membatasi pelemahan mata uang Asia, yaitu damai dagang AS-China. Mengutip Reuters, Juru Bicara Kementerian Perdagangan China mengungkapkan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan berkunjung ke Washington pada 30-31 Januari. Bukan sekadar kunjungan biasa, Wall Street Journal melaporkan beberapa orang sumber mengungkapkan Liu akan berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengenai kemungkinan penghapusan bea masuk untuk berbagai produk made in China

Damai dagang adalah sebuah berita besar yang sangat mempengaruhi gerak pasar. Kala dua perekonomian terbesar di planet bumi sudah kembali akur, tidak lagi saling hambat di bidang perdagangan, maka akan membuat rantai pasok global kembali bergairah. Arus perdagangan lancar, pertumbuhan ekonomi dunia bisa membaik. 


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular