BI Ceritakan Perjalanan Rupiah yang 'Berombak' Hari Ini

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
09 January 2019 16:46
Perjalanan rupiah hari ini, Rabu (9/1/2018) cukup berombak.
Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan rupiah hari ini, Rabu (9/1/2018) cukup berombak. Setelah menguat di awal perdagangan, rupiah sempat melemah. Untungnya, pada penutupan perdagangan rupiah lawan dolar AS bisa menguat.

Pada Rabu (8/1/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.120 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

"Kurs rupiah bergerak cukup 'choppy' atau berombak mengikuti dinamika mata uang regional. Di awal perdagangan Rupiah menguat ke Rp 14.085/US$ ditopang masuknya dana portfolio asing karena menguatnya optimisme atas pertemuan dagang antara AS dan China yang masih berlangsung hingga hari ketiga sehingga mendorong terjadinya penguatan indeks saham AS, kenaikan yield US Treasury dan harga minyak dunia," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah.

BI Ceritakan Perjalanan Rupiah yang 'Berombak' Hari IniFoto: ilustrasi dollar Amerika (REUTERS/Marcos Brindicci)


"Namun memasuki sesi siang dana portfolio asing kembali keluar merespon komentar Trump [Presiden AS] yang menyalahkan Partai Demokrat terkait sulitnya memperoleh pembiayaan pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko. Rupiah sempat melemah ke Rp 14.175/US$."

Rupiah kembali menguat, menurut Nanang setelah BI melakukan intervensi di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF) melalui 8 broker yang secara konsisten dilakukan sampai penutupan pasar.

"Dengan intervensi BI di pasar DNDF, kurs offshore NDF bergerak lebih terkendali bahkan bergerak mengikut arah kurs domestik DNDF yang menguat, yang selanjutnya diikuti oleh menguatnya Rupiah di pasar spot," terang Nanang.

"Bank Indonesia akan tetap konsisten berada di pasar untuk memastikan kestabilan rupiah."



(dru) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular