Analisis Teknikal

Laju Rupiah Mulai Tertahan, Bagaimana Proyeksinya?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
08 January 2019 11:47
Sejumlah sentimen masih mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini mulai tertahan setelah sempat menguat sentuh level Rp 13.995/US$. Sejumlah sentimen masih mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Salah satunya, pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di sela-sela diskusi outlook perekonomian Indonesia 2019 di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Pacific Place, Selasa (8/1/2019), yang mengatakan akselerasi impor lebih tinggi daripada ekspor selama tahun 2018.

Padahal, selama tahun 2018 rupiah mengalami pelemahan. Mengutip datar refinitiv, rupiah telah menguat 1,91 hingga tahun berjalan. Penguatan rupiah tersebut tentu akan semakin mendorong impor, seperti yang dikhawatirkan Menko Perekonomian tersebut.

Ada beberapa hal yang mendorong penguatan rupiah. Pertama, perkembangan dialog AS-China di Beijing. Pertemuan tersebut dijadwalkan selesai hari ini, sehingga hasilnya tentu sangat patut untuk disimak.

"Saya rasa ada kemungkinan besar bahwa kami akan mencapai kesepakatan yang memuaskan dengan China. Kami akan bisa menerimanya dan mencakup seluruh isu," tegas Wilbur Ross, Menteri Perdagangan AS, dalam wawancara dengan CNBC International.

Kedua, dana asing nampak mulai masuk ke pasar domestik. Hal ini terlihat dari penurunan yield obligasi 10 tahun milik Pemerintah yang turun 4,7 basis poin di level 7,84.

Ketiga, rilis data ekonomi yang kurang mengesankan. Purchasing Managers Index (PMI) non manufaktur AS versi ISM pada Desember 2018 tercatat sebesar 57,6. Agak jauh di bawah pencapaian bulan sebelumnya yaitu 60,7. Angka Desember juga menjadi yang terendah dalam 5 bulan terakhir.

Jika data-data ekonomi Negeri Adidaya terus memble, maka kemungkinan The Fed untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga acuan menjadi semakin besar. Bahkan bisa saja Powell dan kolega memutuskan untuk menurunkan Federal Funds Rate.

Kemana rupiah akan bergerak terhadap dolar AS? Tim Riset CNBC Indonesia mengulas lebih jauh dengan hasil sebagai berikut.
Penguatan Rupiah Mulai Tertahan, Simak Proyeksinya!Sumber: Refinitiv
Secara teknikal, potensi penguatan rupiah nampak terbatas. Level Rp14.000/dolar AS nampak sulit untuk dilewati. Level tersebut sebagai penahan penguatan lebih lanjut (resistance).

Mengacu pada indikator teknikal stochastic slow, rupiah digambarkan telah memasuki level jenuh beli (overbought). Gagal nya rupiah menembus level Rp14.000 per dolar AS tersebut berpotensi akan menuju ke zona pelemahan secara terbatas.

Dalam beberapa hari ini, rupiah nampaknya akan berada di level Rp 14.000-Rp14.200 per dolar AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Belum Berhenti Menguat, Rupiah Tembus 13.500-an Per Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular