
Harga Minyak Masih Reli, Tapi Dihantui Kelebihan Pasokan
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
08 January 2019 10:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini (8/1/2019) harga minyak mentah dunia masih terus menanjak.
Hingga pukul 10:30 WIB, harga minyak jenis Brent naik 0,38% ke posisi US$ 57,55/barel. Sedangkan minyak jenis lightsweet menguat 0,41% ke level US$ 48,71/barel.
Penguatan harga minyak hari ini merupakan lanjutan dari hari kemarin (7/1/2019), dimana Brent dan lightsweet ditutup menguat masing-masing sebesar 0,47% dan 1,17%.
Performa mingguan harga minyak juga mengagumkan. Terhitung sejak 31 Desember 2018, harga minyak sudah naik pada kisaran 7%. Bahkan sejak akhir tahun, belum pernah seharipun harga minyak ditutup melemah.
Nampaknya, energi yang diberikan oleh sentimen damai dagang AS-China cukup kuat mempengaruhi harga minyak.
Perundingan dagang yang tengah berlangsung hingga hari ini, nampaknya memiliki aura positif yang cukup kuat. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa Beijing dan Washington dapat mencapai kesepakatan dagang yang dapat diterima kedua belah pihak, dikutip dari Reuters kemarin.
Ditambah lagi adanya pemotongan pasokan minyak Negara-Negara Penghasil Minyak (OPEC) yang pada Desember 2018, membuat pasar semakin optimis hubungan fundamental (pasokan-permintaan) komoditas ini dapat mencapai kesetimbangan di tahun ini.
Seperti diketahui, OPEC bersama Rusia telah bersepakat untuk menurunkan produksi minyak sebesar 1,2 juta barel/hari mulai Januari 2019. Survei yang dilakukan Reuters mencatat pada Desember 2018 OPEC memotong pasokannya sebesar 460.000 barel/hari.
Namun demikian, beberapa analis masih khawatir akan banjir pasokan minyak. Utamanya, disebabkan karena meningkatnya produksi minyak serpih AS, yang membuat negeri adidaya tersebut menjadi produsen minyak terbesar dunia dengan kapasitas 11,7 juta barel/hari. Bahkan, diperkirakan produksi minyak AS masih terus akan melonjak tahun ini.
Konsultan energi JBC mengatakan produksi minyak mentah AS sudah 'signifikan' diatas 12 juta barel/hari di awal Januari 2019, dikutip dari Reuters.
(TIM RISET CNBC Indonesia)
(taa/hps) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?
Hingga pukul 10:30 WIB, harga minyak jenis Brent naik 0,38% ke posisi US$ 57,55/barel. Sedangkan minyak jenis lightsweet menguat 0,41% ke level US$ 48,71/barel.
Penguatan harga minyak hari ini merupakan lanjutan dari hari kemarin (7/1/2019), dimana Brent dan lightsweet ditutup menguat masing-masing sebesar 0,47% dan 1,17%.
Nampaknya, energi yang diberikan oleh sentimen damai dagang AS-China cukup kuat mempengaruhi harga minyak.
Perundingan dagang yang tengah berlangsung hingga hari ini, nampaknya memiliki aura positif yang cukup kuat. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan bahwa Beijing dan Washington dapat mencapai kesepakatan dagang yang dapat diterima kedua belah pihak, dikutip dari Reuters kemarin.
Ditambah lagi adanya pemotongan pasokan minyak Negara-Negara Penghasil Minyak (OPEC) yang pada Desember 2018, membuat pasar semakin optimis hubungan fundamental (pasokan-permintaan) komoditas ini dapat mencapai kesetimbangan di tahun ini.
Seperti diketahui, OPEC bersama Rusia telah bersepakat untuk menurunkan produksi minyak sebesar 1,2 juta barel/hari mulai Januari 2019. Survei yang dilakukan Reuters mencatat pada Desember 2018 OPEC memotong pasokannya sebesar 460.000 barel/hari.
Namun demikian, beberapa analis masih khawatir akan banjir pasokan minyak. Utamanya, disebabkan karena meningkatnya produksi minyak serpih AS, yang membuat negeri adidaya tersebut menjadi produsen minyak terbesar dunia dengan kapasitas 11,7 juta barel/hari. Bahkan, diperkirakan produksi minyak AS masih terus akan melonjak tahun ini.
Konsultan energi JBC mengatakan produksi minyak mentah AS sudah 'signifikan' diatas 12 juta barel/hari di awal Januari 2019, dikutip dari Reuters.
(TIM RISET CNBC Indonesia)
(taa/hps) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?
Most Popular