
BI: Tantangan yang Dihadapi Rupiah Tahun Ini tak Ringan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 January 2019 08:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat signifikan di perdagangan pasar spot hari terakhir di 2018. Dolar AS mampu didorong ke kisaran Rp 14.300.
Namun, Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar tak memungkiri, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun ini tetap menghadapi tantangan yang tidak ringan.
"Di tahun 2019 tantangan yang dihadapi tetap tidak ringan," ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah saat berbincang dengan CNBC Indonesia, dikutip Rabu (2/1/2019).
Selama tiga dasawarsa terakhir, 2018 merupakan tahun yang paling menantang bagi perekonomian Indonesia. Guncangan demi guncangan global secara bertubi-tubi mendera ekonomi domestik.
Hal ini terlihat dari besarnya tekanan yang tanpa jeda menghantam nilai tukar rupiah sepanjang 2018. Mata uang Garuda bahkan sempat terseret hingga ke atas level Rp 15.200/US$.
"Tahun 2018, adalah tahun yang penuh tantangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Meski demikian, kita dapat melalui tahun 2018 dengan baik," katanya.
Nanang menegaskan, bank sentral akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada Rabu (2/1/2019) US$ 1 dibanderol Rp 14.420 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur Tahun Baru.
(prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Namun, Bank Indonesia (BI) sebagai garda terdepan penjaga stabilitas nilai tukar tak memungkiri, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun ini tetap menghadapi tantangan yang tidak ringan.
"Di tahun 2019 tantangan yang dihadapi tetap tidak ringan," ungkap Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah saat berbincang dengan CNBC Indonesia, dikutip Rabu (2/1/2019).
Hal ini terlihat dari besarnya tekanan yang tanpa jeda menghantam nilai tukar rupiah sepanjang 2018. Mata uang Garuda bahkan sempat terseret hingga ke atas level Rp 15.200/US$.
"Tahun 2018, adalah tahun yang penuh tantangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Meski demikian, kita dapat melalui tahun 2018 dengan baik," katanya.
Nanang menegaskan, bank sentral akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada Rabu (2/1/2019) US$ 1 dibanderol Rp 14.420 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelum libur Tahun Baru.
(prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!
Most Popular