
Welcome 2019, Berharap Ada January Effect yang Angkat IHSG
Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 January 2019 08:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di awal tahun 2019 ini diperkirakan akan menguat. January effect akan menjadi faktor utama pergerakan indeks di 2 Januari 2019.
Artha Sekuritas menyebutkan indeks pergerakan indeks hai ini akan dipengaruhi oleh adanya January Effect. January Effect adalah tren musiman dimana harga saham biasanya mengalami penguatan di awal tahun.
"Optimisme investor pada awal tahun dan January Effect diperkirakan dapat mendorong pergerakan IHSG," tulis Artha Sekuritas, Rabu (2/1).
Kemudian, Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan perintah eksekutif yang akan melarang perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh Huawei dan ZTE.
Kabar lainnya berkenaan kebuntuan kesepakatan anggaran pembangunan tembok perbatasan membuat penutupan pemerintahan AS kemungkinan berlanjut hingga minggu ini.
Kedua kubu yakni Partai Demokrat dan Republik belum mencapai kesepakatan soal anggaran Tembok senilai USD 5 miliar. Trump dikabarkan siap untuk bernegosiasi untuk mengakhiri penghentian operasi sebagian pemerintah federal.
Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2018 diperkirakan tumbuh berkisar 5,08 - 5,15%, atau lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2018 sebesar 5,4%.
Sementara itu, perkiraaan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni investasi akan terus meningkat dan dengan di dorongnya bisnis bisnis yang positif akan mempercepat sejumlah proyek proyek yang di bangun oleh pemerintah. Pertumbuhan ekspor di perkirakan melambat karna beberapa hambatan dan impor masih akan tetap kuat.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2018 tumbuh sebesar 5,1%, sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 5,07%. BI memproyeksikan kisaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 sedikit melambat.
Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.177/6.159/6.141 poin dan resisten di 6.212/6.230/6.248 poin.
(hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Artha Sekuritas menyebutkan indeks pergerakan indeks hai ini akan dipengaruhi oleh adanya January Effect. January Effect adalah tren musiman dimana harga saham biasanya mengalami penguatan di awal tahun.
"Optimisme investor pada awal tahun dan January Effect diperkirakan dapat mendorong pergerakan IHSG," tulis Artha Sekuritas, Rabu (2/1).
Kemudian, Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan perintah eksekutif yang akan melarang perusahaan AS untuk menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh Huawei dan ZTE.
Kedua kubu yakni Partai Demokrat dan Republik belum mencapai kesepakatan soal anggaran Tembok senilai USD 5 miliar. Trump dikabarkan siap untuk bernegosiasi untuk mengakhiri penghentian operasi sebagian pemerintah federal.
Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2018 diperkirakan tumbuh berkisar 5,08 - 5,15%, atau lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2018 sebesar 5,4%.
Sementara itu, perkiraaan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan mempertimbangkan sejumlah faktor yakni investasi akan terus meningkat dan dengan di dorongnya bisnis bisnis yang positif akan mempercepat sejumlah proyek proyek yang di bangun oleh pemerintah. Pertumbuhan ekspor di perkirakan melambat karna beberapa hambatan dan impor masih akan tetap kuat.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2018 tumbuh sebesar 5,1%, sedikit meningkat dibandingkan dengan tahun 2018 sebesar 5,07%. BI memproyeksikan kisaran pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 sedikit melambat.
Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak di kisaran support 6.177/6.159/6.141 poin dan resisten di 6.212/6.230/6.248 poin.
(hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular