Rupiah Merosot, Saham-saham Bank Besar Berguguran

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
21 December 2018 11:00
Pelemahan saham-saham bank tersebut dipicu oleh gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat melemah kini mampu berbalik arah.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham bank besar mengalami tekanan pada perdagangan hari ini. Investor tampaknya mulai ambil untung dengan melepas saham-saham tersebut setelah sempat menguat pekan lalu dan nilai tukar rupiah yang masih tertekan.

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,37%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,88%, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun 0,68%, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun 0,55% dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) turun 0,29%.

Secara sektoral, indeks sektor keuangan mengalami koreksi tertinggi kedua setelah sektor aneka industri. Indeks sektor keuangan terkoreksi 0,67% saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,37%.

Pelemahan saham-saham bank tersebut dipicu oleh gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat melemah kini mampu berbalik arah. Apa penyebabnya?

Pada Jumat (21/12/2018) pukul 09:02 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.460 di perdagangan pasar spot. Rupiah menguat 0,03% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. 

Kala pembukaan pasar, rupiah melemah 0,07%. Depresiasi rupiah sempat bertambah dalam menjadi 0,1%. 

Namun rupiah mampu membalikkan kedudukan dengan mencetak apresiasi. Rupiah kini satu kelas dengan mayoritas mata uang Asia yang juga bisa menguat di hadapan greenback. 

Kemungkinan pembalikan arah rupiah ini merupakan campur tangan alias intervensi Bank Indonesia (BI).

Kemarin, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah, mengemukakan bank sentral telah melakukan upaya untuk memastikan tekanan terhadap rupiah tidak terlalu tajam. Kemungkinan intervensi kembali dilakukan hari ini.

"Bank Indonesia telah melakukan intervensi di DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) dikombinasikan dengan intervensi spot dalam jumlah yang terukur," kata Nanang, kemarin. Bahkan jika diperlukan, BI juga akan melakukan intervensi di pasar obligasi negara.
(hps/wed) Next Article Saham BRI, BNI, Mandiri, Hingga BCA Kompak Diborong Asing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular