Tahan Jatuhnya Rupiah BI Gunakan Skema 'Double Punch'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 December 2018 10:26
Bank Indonesia (BI) sebagai penjaga stabilitas nilai tukar langsung bergerak merespons pelemahan rupiah
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) sebagai penjaga stabilitas nilai tukar langsung bergerak merespons pelemahan rupiah, pasca dalam tiga hari berturut-turut menguat nyaris 1%.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah mengemukakan, bank sentral telah melakukan upaya untuk memastikan tekanan terhadap rupiah tidak terlalu tajam.

"Bank Indonesia telah melakukan intervensi di DNDF [Domestic Non Delivery Forward] dikombinasikan dengan intervensi spot dalam jumlah yang terukur," kata Nanang kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/12/2018).

Tahan Jatuhnya Rupiah BI Gunakan 'Double Punch'Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Double punch tersebut (intervensi di DNDF dan pasar spot) akan ditambah jika memang dirasa kurang. BI, ditegaskan Nanang, pun akan senantiasa berada di pasar apabila terjadi pelemahan pada harga surat berharga negara (SBN) yang tajam, akibat arus keluar dana asing.

"Bank Indonesia stand ready untuk menstabilisasi pasar SBN," jelas Nanang.

Meski demikian, BI melihat belum ada pelepasan kepemilikan SBN secara agresif oleh asing, terlihat dari imbal hasil (yield) SBN benchmark 10 tahun yang hanya naik 7.96 ke 7.99.

Pada Rabu (19/12/2018) pukul 10:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.505. Rupiah melemah 0,48% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pergerakan rupiah senada dengan mata uang utama Asia lainnya yang juga semakin lemah terhadap dolar AS. Namun laju pelemahan rupiah memang agak cepat.

Rupiah sempat menjadi mata uang terlemah ketiga di Asia, hanya lebih baik dari rupee India dan peso Filipina. Namun sekarang rupiah turun posisi menjadi terlemah kedua, sudah lebih lemah dari peso.



(dru) Next Article RI, Jepang, China Hingga Korsel Siap 'Buang' Dolar AS di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular