
Rekomendasi Saham Hari Ini
Bursa Dunia Berguguran, Simak Rekomendasi Saham Berikut Ini
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
18 December 2018 08:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar modal dalam negeri hari ini, Selasa (18/12), diprediksi beberapa analis masih berpotensi mengalami pelemahan. Setelah ditutup koreksi pada perdagangan hari sebelumnya, Senin (17/12), sebesar 1,30% atau 80,5 basis poin, hari ini IHSG kembali diprediksi mengalami pelemahan lanjutan.
Mampukah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona hijau hari ini? Mari simak ulasan dan rekomendasi saham dari lima broker berikut ini.
1. Mega Capital Sekuritas
Pelemahan IHSG yang terjadi kemarin dipicu oleh sentimen negatif data defisit perdagangan Indonesia untuk bulan November 2018 yang mencapai USD 2,05 miliar, naik dibandingkan bulan sebelumnya USD 1,82 miliar. Pagi ini bursa regional melemah, IHSG cenderung melemah (6,035-6,120).
Bukan hanya IHSG, pelemahan indeks juga terjadi pada Wall Street dengan indeks Dow turun -2.11%, S&P 500 turun -2.08% dan Nasdaq turun -2.27% menjelang pertemuan the Fed pada 18-19 Desember dengan pasar menantikan kebijakan bank sentral mengenai suku bunga acuan.
The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya untuk kali keempat dan terakhir di 2018, namun kenaikan tersebut dikhawatirkan dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS. Sementara itu, National Association of Home Builders Housing Market Index mengindikasikan sentimen kontraktor bangunan jatuh ke titik terendah dalam tiga setengah tahun.
Saham yang diperhatikan adalah:
Di bursa modal Indonesia, Investor asing pun tercatat net sell Rp 405,61 miliar setelah rupiah sempat menembus level Rp14.600 sebelum di Intervensi Bank Indonesia. Rilis data pertumbuhan export dan import YoY yang jauh dibawah ekspektasi cukup membuat shock pada rupiah dan ekuitas.
Saham yang diperhatikan adalah:
Dari dalam negeri, posisi Indonesia sebagai negara yang masih bergantung pada dinamika global juga harus tetap diwaspadai. Kebijakan suku bunga acuan hingga likuiditas perbankan yang mengetat jadi perhatian serius.
Dari luar negeri, perseteruan dagang yang sengit antara AS dan Tiongkok menjadi sentimen utama yang memicu naiknya geopolitik dan tekanan terhadap perekonomian global sepanjang tahun 2018. Sementara itu Trump berdalih pengenaan tariff terhadap barang-barang Cina bertujuan melindungi lapangan kerja di AS serta menghentikan transfer teknologi dan kekayaan intelektual ke Cina yang berlangsung secara tidak adil.
Saham yang diperhatikan adalah:
Berikut saham pilihannya:
Pidato Xi Jinping dan pertemuan The Fed minggu ini nampaknya akan tetap membuat pasar bergerak penuh volatilitas. Investor global cenderung tidak mau mengambil risiko dan sektor komoditas terus di bawah tekanan.
Analisi teknikal Trimegah Securities memprediksi bergerak di support 6.000.
Berikut saham pilihannya:
(roy/roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Mampukah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke zona hijau hari ini? Mari simak ulasan dan rekomendasi saham dari lima broker berikut ini.
1. Mega Capital Sekuritas
Bukan hanya IHSG, pelemahan indeks juga terjadi pada Wall Street dengan indeks Dow turun -2.11%, S&P 500 turun -2.08% dan Nasdaq turun -2.27% menjelang pertemuan the Fed pada 18-19 Desember dengan pasar menantikan kebijakan bank sentral mengenai suku bunga acuan.
The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya untuk kali keempat dan terakhir di 2018, namun kenaikan tersebut dikhawatirkan dapat menekan pertumbuhan ekonomi AS. Sementara itu, National Association of Home Builders Housing Market Index mengindikasikan sentimen kontraktor bangunan jatuh ke titik terendah dalam tiga setengah tahun.
Saham yang diperhatikan adalah:
- UNVR (SoS)
- BBNI (Buy)
- WSKT (SoS)
- KLBF (BoW)
- DOID (BoW)
Di bursa modal Indonesia, Investor asing pun tercatat net sell Rp 405,61 miliar setelah rupiah sempat menembus level Rp14.600 sebelum di Intervensi Bank Indonesia. Rilis data pertumbuhan export dan import YoY yang jauh dibawah ekspektasi cukup membuat shock pada rupiah dan ekuitas.
Saham yang diperhatikan adalah:
- TBLA
- LSIP
- SIMP
- KLBF
- LPPF
- BSDE
Dari dalam negeri, posisi Indonesia sebagai negara yang masih bergantung pada dinamika global juga harus tetap diwaspadai. Kebijakan suku bunga acuan hingga likuiditas perbankan yang mengetat jadi perhatian serius.
Dari luar negeri, perseteruan dagang yang sengit antara AS dan Tiongkok menjadi sentimen utama yang memicu naiknya geopolitik dan tekanan terhadap perekonomian global sepanjang tahun 2018. Sementara itu Trump berdalih pengenaan tariff terhadap barang-barang Cina bertujuan melindungi lapangan kerja di AS serta menghentikan transfer teknologi dan kekayaan intelektual ke Cina yang berlangsung secara tidak adil.
Saham yang diperhatikan adalah:
- ADHI
- BBNI
- TLKM
- CPIN
- CTRA
- PWON
Berikut saham pilihannya:
- BEST: Membentuk jalur uptrend dan masih berlanjut sampai dengan perdagangan kemarin menandakan penguatan solid dan teratur
- BNLI: Membentuk support baru pada 550. Volume perdagangan meninggi menandakan uptrend yang lebih solid dan saat ini berpotensi menguji resistance 600
- GLOB: membentuk pola scallop pattern yang mengindikasikan bullish dalam jangka pendek. Perhatikan bahwa dalam 2 hari terakhir volume perdagangan meninggi. Hal ini menandakan minat pasar sudah tinggi terhadap saham ini
- MARI: Menguat menembus resistance MA60. Secara teknikal akan selalu ada pengujian resistance yang berbuah menjadi support baru sehingga jika bertahan di atas 250 yang merupakan support barunya, maka bisa dibeli
Pidato Xi Jinping dan pertemuan The Fed minggu ini nampaknya akan tetap membuat pasar bergerak penuh volatilitas. Investor global cenderung tidak mau mengambil risiko dan sektor komoditas terus di bawah tekanan.
Analisi teknikal Trimegah Securities memprediksi bergerak di support 6.000.
Berikut saham pilihannya:
- HMSP
- GGRM
- ICBP
- INDF
- HOKI
- KINO
(roy/roy) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular