
Tunggu Keputusan The Fed, Bursa Saham Hong Kong Ditutup Flat
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
17 December 2018 16:39

Hong Kong, CNBC Indonesia - Saham Hong Kong ditutup sedikit lebih rendah pada Senin (17/12/2018) setelah aksi jual akhir, dengan investor menunggu hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serilat (The Federal Reserve/The Fed) dan konferensi perencanaan ekonomi di China akhir pekan ini.
Indeks Hang Seng turun sedikit 6,81 poin menjadi 26.087,98.
Benchmark Shanghai Composite Index bertambah 0,16%, atau 4,23 poin, menjadi 2.597,97, sedangkan Indeks Komposit Shenzhen, yang melacak saham di bursa kedua China, kehilangan 0,31%, atau 4,11 poin, menjadi 1.323,31.
Pelaku pasar mengapresiasi perkembangan perang dagang AS-China yang kian positif saja. Kementerian Keuangan China pada hari Jumat (14/12/2018) mengumumkan bahwa bea masuk tambahan yang dibebankan bagi mobil-mobil pabrikan AS akan dihapuskan selama 3 bulan, terhitung mulai 1 Januari 2019.
Sebagai informasi, pada tahun ini China sejatinya telah memangkas bea masuk bagi mobil-mobil yang diimpor disana menjadi 15%, dari yang sebelumnya 25%.
Namun, sebagai balasan dari pengenaan bea masuk oleh AS, China memberikan tambahan bea masuk sebesar 25% bagi mobil-mobil pabrikan AS sehingga totalnya menjadi 40%.
Saat ini, AS mengenakan bea masuk sebesar 27,5% saja bagi mobil-mobil pabrikan China.Sejauh ini, data ekonomi dari kedua negara, terutama China, sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang.
Jika perang dagang bisa segera diselesaikan sepenuhnya, laju perekonomian AS, China, dan dunia bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Hal ini pada akhirnya membuat investor berani untuk melakukan aksi beli atas instrumen berisiko seperti saham.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Indeks Hang Seng turun sedikit 6,81 poin menjadi 26.087,98.
Benchmark Shanghai Composite Index bertambah 0,16%, atau 4,23 poin, menjadi 2.597,97, sedangkan Indeks Komposit Shenzhen, yang melacak saham di bursa kedua China, kehilangan 0,31%, atau 4,11 poin, menjadi 1.323,31.
Sebagai informasi, pada tahun ini China sejatinya telah memangkas bea masuk bagi mobil-mobil yang diimpor disana menjadi 15%, dari yang sebelumnya 25%.
Namun, sebagai balasan dari pengenaan bea masuk oleh AS, China memberikan tambahan bea masuk sebesar 25% bagi mobil-mobil pabrikan AS sehingga totalnya menjadi 40%.
Saat ini, AS mengenakan bea masuk sebesar 27,5% saja bagi mobil-mobil pabrikan China.Sejauh ini, data ekonomi dari kedua negara, terutama China, sudah menunjukkan tanda-tanda perlambatan, yang salah satunya disebabkan oleh perang dagang.
Jika perang dagang bisa segera diselesaikan sepenuhnya, laju perekonomian AS, China, dan dunia bisa dipacu untuk melaju lebih kencang. Hal ini pada akhirnya membuat investor berani untuk melakukan aksi beli atas instrumen berisiko seperti saham.
(hps) Next Article Tunggu Hasil Pertemuan The Fed, Bursa Hong Kong Terkoreksi
Most Popular