Defisit Neraca Dagang November 2018 Terparah Sejak 5 Tahun
Herdaru Purnomo & Raditya Hanung, CNBC Indonesia
17 December 2018 11:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan November 2018.
Kepala BPS Suhariyanto memaparkan, nilai ekspor pada November 2018 tercatat US$ 14,83 miliar. Ekspor turun 3,28% secara year on year.
Sementara nilai impor tercatat US$ 16,88 miliar atau naik 11,68%
Data tersebut disampaikan oleh Suhariyanto di Gedung BPS (17/12/2018).
Dengan perhitungan impor yang lebih tinggi dari ekspor, maka berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, neraca perdagangan November 2018 mengalami defisit hingga US$ 2,05 miliar.
Defisit ini merupakan yang terparah atau terdalam sejak Juli 2013. Adapun neraca dagang pada periode tersebut tercatat US$ 2,33 miliar.
"Semoga kebijakan kita mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor ke depan bisa terlihat sehingga defisit bisa berubah menjadi surplus," kata Suhariyanto.
(RHG) Next Article Neraca Dagang 2019 Masih Berdarah-darah
Kepala BPS Suhariyanto memaparkan, nilai ekspor pada November 2018 tercatat US$ 14,83 miliar. Ekspor turun 3,28% secara year on year.
Sementara nilai impor tercatat US$ 16,88 miliar atau naik 11,68%
"Neraca perdagangan November kita alami defisit cukup dalam yakni US$ 2,05 miliar," kata Suhariyanto.
Yang menyebabkan defisit terbesar menurut Suhariyanto adalah migas. Sementara non-migas juga mengalami defisit.
Dengan perhitungan impor yang lebih tinggi dari ekspor, maka berdasarkan perhitungan CNBC Indonesia, neraca perdagangan November 2018 mengalami defisit hingga US$ 2,05 miliar.
Defisit ini merupakan yang terparah atau terdalam sejak Juli 2013. Adapun neraca dagang pada periode tersebut tercatat US$ 2,33 miliar.
"Semoga kebijakan kita mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor ke depan bisa terlihat sehingga defisit bisa berubah menjadi surplus," kata Suhariyanto.
(RHG) Next Article Neraca Dagang 2019 Masih Berdarah-darah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular