BI Bawa Rupiah Lebih Kuat dari Rp 14.500/US$, Ini Strateginya

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
07 December 2018 11:15
BI mengaku tak melakukan intervensi menyeluruh baik di pasar SBN, pasar Spot maupun Domestik Non-Delivery Forward (DNDF) sekaligus.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengaku tak melakukan intervensi menyeluruh baik di pasar Surat Berharga Negara (SBN), pasar Spot maupun Domestik Non-Delivery Forward (DNDF) sekaligus. Keberhasilan membawa rupiah kembali ke level Rp 14.400/US$ hanya dengan menggunakan satu intervensi.

"BI hanya intervensi di pasar DNDF. Ini mempengaruhi pasar spot dan offshore NDF," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/12/2018).

Pada pukul 10.59 WIB, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di Rp 14.470 menguat 0,31% dari penutupan perdagangan kemarin.

BI Bawa Rupiah Kembali di Bawah 14.500/US$, Ini StrateginyaFoto: Nanang Hendarsah (CNBC Indonesia)


"Jadi BI memang intervensi di pasar DNDF saja untuk pushing down NDF yang offshore (di luar neger) nah ini berpengaruh ke spot," tambah Nanang.

Rupiah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sejak pagi tadi dengan penguatan sebesar 10 poin. Nilai ini menghapus depresiasi pada besaran yang sama pada pembukaan pagi tadi.

Pada Jumat (7/12/2018) pukul 10:00, US$ 1 dibanderol Rp 14.505 di pasar spot atau menguat 0,07% dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.





(dru) Next Article Menguat Lebih dari 1%, Rupiah Tembus Level 15.620/Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular