Analisis Teknikal

Menguat 1,02%, IHSG Tren Jangka Pendek ke Arah Positif

Houtmand P Saragih & Yazid Muamar, CNBC Indonesia
03 December 2018 17:10
Harapan akan perekonomian yang lebih berkembang setelah pertemuan Trump-Xi di sela-sela pertemuan G 20 akhirnya terwujud.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan bulan Desember, Senin (3/12/2018) menguat 1,03% ke level 6.118IHSG menguat bersama dengan bursa utama Asia yang melesat.

Bursa Nikkei menguat 1%, Shanghai terbang 2,57%, Kospi loncat 1,67%, Hang Seng meroket 2,55%. Harapan akan perekonomian yang lebih berkembang setelah pertemuan Trump-Xi di sela-sela pertemuan G 20 akhirnya terwujud.

AS dan China mencapai kesepakatan selama 90 hari dengan mengumumkan gencatan senjata terkait sengketa perdagangan.

Pernyataan tertulis dari Gedung Putih menyebutkan, AS batal menaikkan tarif bea masuk dari 10% menjadi 25% untuk impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Sedianya tarif ini akan berlaku 1 Januari 2019.

Adapun sentimen lainnya berasal dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan indeks harga konsumen November 2018 mengalami kenaikan, atau terjadi inflasi sebesar 0,27% (month to month). Secara tahunan inflasi sebesar 3,23%.

Kenaikan inflasi ditengah perlambatan ekonomi dunia tersebut justru sebagai sesuatu yang positif, hal ini menandakan adanya gairah ekonomi yang terjadi. Pasar pun tidak merespon secara negatif. 

Penguatan indeks agak terkikis ketika memasuki menit-menit akhir perdagangan, aksi jual yang terjadi di saham BBCA menjadi penyebab utamanya. Hal itu dilakukan karena BBCA telah melewati tanggal pencatatan deviden interim (ex deviden) di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Akibatnya sektor keuangan yang sempat menguat 2,59% terkikis dan menyisakan penguatan 0,91%. Secara volume perdagangan, IHSG masih ramai dengan Rp 12,4 triliun transaksi. Investor asing kembali melepas kepemilikan sahamnya dengan mencatatkan net sell Rp 776 miliar di semua pasar.

Secara pergerakan, IHSG cenderung bergerak naik dengan menguji level 6.200 sebagai level penghalang (resistance). 
Sumber: Revinitif
Tren penguatan jangka pendek IHSG kembali terjaga, indeks masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).

G
rafik yang terbentuk pada penutupan sore ini juga memberikan sinyal yang netral, yaitu pola long legged doji. Pola tersebut menggambarkan bahwa IHSG sedang melakukan konsolidasi.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam) Next Article IHSG Dibuka Menghijau, Cermati 4 Saham Berikut Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular