Gencatan Senjata AS-China Bawa Bursa Tokyo Melambung

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 December 2018 14:20
China sepakat untuk lebih banyak membeli produk Negeri Adidaya mulai dari hasil agrikultur, energi, manufaktur, dan sebagainya.
Foto: Tokyo Stock Exchange TSE (REUTERS/Thomas Peter)
Tokyo, CNBC Indonesia - Bursa saham Tokyo ditutup lebih tinggi pada hari Senin (3/12/2018), karena investor menarik napas lega setelah Amerika serikat (AS) dan China setuju untuk menangguhkan tarif impor baru dalam perang dagang mereka yang memanas.

Indeks acuan Nikkei 225 naik 1% atau 223,70 poin ditutup pada 22.574,76, sementara indeks Topix yang lebih luas melonjak 1,30% atau 21,60 poin pada 1.689,05.

Pernyataan tertulis Gedung Putih menyebutkan, AS batal menaikkan tarif bea masuk dari 10% menjadi 25% untuk impor produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Sedianya kenaikan tarif ini berlaku mulai 1 Januari 2019. Sementara itu, China sepakat untuk lebih banyak membeli produk Negeri Adidaya mulai dari hasil agrikultur, energi, manufaktur, dan sebagainya.

Washington dan Beijing juga sepakat untuk bernegosiasi seputar transfer teknologi, hak atas kekayaan intelektual, hambatan non-tarif, pencurian siber, dan pertanian. Apabila tidak ada perkembangan yang memuaskan selama 90 hari, maka kedua pihak sepakat bea masuk bagi produk China ke AS akan naik dari 10% menjadi 25%.

Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan laju perekonomian kedua negara ini bisa tetap dipertahankan di level yang relatif tinggi. AS dan China adalah dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, sehingga perbaikan ekonomi mereka akan membawa dampak positif bagi perekonomian global secara keseluruhan.
(hps/hps) Next Article Pertemuan AS-Korut Tak Ada Hasil, Bursa Tokyo Terkoreksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular