
Rawan Profit Taking, Begini Ulasan IHSG Menurut 5 Broker
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
30 November 2018 09:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik pada perdagangan kemarin tercatat cukup impresif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1.94% atau bertambah 115,92 poin ke level 6.107,17 yang didukung saham-saham sektor Property yang naik 2.9% dan Konsumer yang 2,87%.
Bayangan profit taking pun menghantui perdagangan hari ini karena masih ada beberapa isu yang perlu dikonfirmasi pasar. Ini membuat pelaku pasar menunggu perkembangan lebih lanjut untuk ditransmisikan ke pasar saham.
Bagaimana para broker melihat perdagangan hari ini, mari simak ulasan dari 5 broker ini:
1. Reliance Sekuritas Indonesia
Menurut Reliance Sekuritas setelah IHSG berhasil menembus level 6.100 pada perdagangan kemarin, secara teknikal berhasil break out MA200 sehingga menuju optimisme target Wave 3 dengan fibonacci 161.8% dilevel 6155 hingga 6200.
Indikator Stochastic dan RSI mulai terlihat menjenuh pada area overbought dengan RSI yang masih memiliki momentum bullish jangka pendek. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas melihat pergerakan yang signifikan pada perdagangan hari kamis dengan support resistance 6043-6155.
Ekuitas di pasar negara berkembang naik tertinggi sejak awal oktober seiring penguatan mayoritas mata uang terhadap dolar AS. Spekulasi meningkat setelah The Fed menyampaikan sikap. yang cenderung dovish.
Pelonggaran kebijakan yang menguntungkan sektor property dalam hal pinjaman ke bank hingga pajak penjualan menjadi trigger utama investor melihat outlook yang positif menyongsong tahun depan.
Pelemahan harga CPO menjadi penekan biaya produksi barang-barang konsumen sehingga diperkirakan berdampak positif pada kinerja terlepas dari pergerakan rharga saham emiten konsumer yang cenderung murah dibawah PER 28.74x dengan rata-rata diatas 30x dalam 5th terakhir. Rupiah menguat satu persen kelevel Rp14.383 per USD seiring aksi beli investor asing yang tercatat net buy 690.90 Miliar rupiah.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya:
- JPFA
- TLKM
- ADRO
- ITMG
- PTBA
- INCO
IHSG berpotensi tertekan hari ini karena terbatasnya katalis positif dan sinyal secara teknikal koreksi atas indeks global. Koreksi saham AS pada Kamis semakin menguatkan potensi koreksi saham Asia.
Sentimen yang akan dicermati investor dari dalam negeri antara lain, pernyataan Presiden Joko Widodo yang akan mengeluarkan UMKM dari rencana relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Keputusan tersebut diambil setelah mendapatkan masukan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sangatlah besar. Mayoritas tenaga kerja Indonesia yang berada di sektor UMKM telah memberikan kontribusi terhadap PDB mencapai 60%.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0% hingga 5,4% Inflasi 2019 tetap terkendali pada kisaran sasaran 3,5% plus 1%.
Faktor eksternal yang akan jadi perhatian antara lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan pemberlakuan tarif impor AS pada truk kecil buatan luar negeri akan mencegah penutupan beberapa pabrik General Motors (GM) dan hilangnya ribuan lapangan kerja manufaktur yang didambakan. Menurutnya kenaikan penjualan truk kecil AS di Amerika disebabkan oleh tarif impor sebesar 25% terhadap impor truk kecil.
Saham-saham yang direkomendasi hari ini, antara lain:
- SMGR
- INDF
- WIKA
- PTPP
- BBCA
- UNTR
Setelah IHSG naik cukup tajam dalam perdagangan Kamis karena dapat angin segar karena The Fed akan mengerem kenaikan FFR (walaupun masih diperdebatkan karena sampai saay ini belum ada indikator ekonomi AS menunjukkan perlambatan). Namun investor perlu berhati-hati akan adanya profit taking menyusul kejatuhan DJIA ditengah kembali reboundnya harga komoditas energi dan logam.
Saham-saham yang layak diperhatikan hari ini antara lain:
- BBRI
- CTRA
- GGRM
- BBNI
- ADHI
- PTPP
- ASII
- WIKA
- WSKT
- BSDE
4. Panin Sekuritas
Setelah The Fed dovish, IHSG dan rupiah bullish pelaku pasar mulai mengantisipasi bagaimana ketatnya penjagaan IHSG agar tetap berada di atas level 6.000. Window dressing dimulai pada pekan depan.
Secara teknikal IHSG masih belum memasuki oversold terlihat dari indikator RSI. Masih terbuka lebar ruang penguatan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.050 - 6.100.
Saham-saham yang layak diperhatikan :
- BKSL
- JPFA
- ASRI
- LPSK
5. Trimegah Sekuritas
Seperti yang diharapkan, IHSG reli pada perdagagang kemarin yang didukung faktor domestik yang kuat setelah The Fed menyampaikan pernyataan dovish. Hari ini kemungkinan akan terjadi beberapa aksi ambil untung yang normal setelah pergerakan indeks yang kuat, jelang pertemuan Mr Trump dan Xi Jinping akhir pekan.
Kesepakatan perdagangan (atau gencatan perdagangan) akan positif untuk sektor yang berorientasi global yaitu komoditas (sektor ini sudah dijual turun dalam satu bulan terakhir) sementara tarif lebih mungkin berarti sektor domestik (bank, mobil, properti, konstruksi) cenderung terus mengungguli komoditas.
Harga komoditas sedikit rebound semalam: harga nikel naik 2%, batubara naik 1%, minyak mentah Brent naik 1% dan CPO berjangka naik 1,5%.
Saham-saham yang layak diperhatikan hari ini:
- ASII
- INDF
- CARS
- HKMU
- MAIN
- INTP
(hps/ray) Next Article IHSG Merah Membara Kemarin, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular