Pertemuan AS-China Dinanti, Bursa Australia & Korsel Variatif
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
30 November 2018 07:48
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Australia dan Korea Selatan bergerak bervariasi di sesi perdagangan pagi, Jumat (30/11/2018), saat investor menantikan hasil pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akhir pekan ini.
Indeks ASX 200 di Australia anjlok 0,92% ke posisi 5.705,2 sementara indeks Kospi di Korea Selatan naik tipis 0,03% ke 2.114,76 hingga pukul 7.40 WIB, menurut data CNBC International.
Trump dan Xi akan makan malam bersama hari Sabtu di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina. Pertemuan itu diharapkan akan menghasilkan terobosan yang dapat meredakan ketegangan perdagangan di antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
"Pasar bergejolak pagi ini di tengah berbagai pandangan terkait prospek tercapainya kesepakatan dagang pekan ini antara Trump dan Xi di G20," tulis David de Garis, direktur ekonomi dan pasar di National Australia Bank dalam catatan risetnya Jumat pagi, dilansir dari CNBC International.
Trump mengatakan kepada wartawan hari Kamis bahwa ia semakin dekat untuk melakukan sesuatu terkait isu perdagangan dengan China namun menambahkan juga bahwa ia tidak yakin ingin melakukan itu.
"Karena apa yang kita punya saat ini adalah miliaran dolar masuk ke Amerika Serikat dalam bentuk bea impor atau pajak, jadi saya tidak tahu [apa yang harus saya lakukan]," ujarnya.
Sementara itu, kabar bahwa penasihat Gedung Putih Peter Navarro akan ikut hadir dalam makan malam tersebut ikut meredam harapan bahwa sebuah kesepakatan dagang dapat dilahirkan. Navarro terkenal memiliki nada keras atau hawkish setiap kali membicarakan hubungan dagang AS-China.
(prm) Next Article Buntuti Pasar Global, Bursa Australia & Korsel Terkoreksi
Indeks ASX 200 di Australia anjlok 0,92% ke posisi 5.705,2 sementara indeks Kospi di Korea Selatan naik tipis 0,03% ke 2.114,76 hingga pukul 7.40 WIB, menurut data CNBC International.
Trump dan Xi akan makan malam bersama hari Sabtu di sela-sela pertemuan G20 di Buenos Aires, Argentina. Pertemuan itu diharapkan akan menghasilkan terobosan yang dapat meredakan ketegangan perdagangan di antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu.
Trump mengatakan kepada wartawan hari Kamis bahwa ia semakin dekat untuk melakukan sesuatu terkait isu perdagangan dengan China namun menambahkan juga bahwa ia tidak yakin ingin melakukan itu.
"Karena apa yang kita punya saat ini adalah miliaran dolar masuk ke Amerika Serikat dalam bentuk bea impor atau pajak, jadi saya tidak tahu [apa yang harus saya lakukan]," ujarnya.
Sementara itu, kabar bahwa penasihat Gedung Putih Peter Navarro akan ikut hadir dalam makan malam tersebut ikut meredam harapan bahwa sebuah kesepakatan dagang dapat dilahirkan. Navarro terkenal memiliki nada keras atau hawkish setiap kali membicarakan hubungan dagang AS-China.
(prm) Next Article Buntuti Pasar Global, Bursa Australia & Korsel Terkoreksi
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular