
Analisis Teknikal
Investor Lokal & Asing Kompak Masuk Bursa, IHSG Naik 1,46%
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 November 2018 13:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara mengakhiri perdagangan sesi I dengan menguat 1,47% ke level 6.079. Pelaku pasar, baik lokal maupun asing kompak melakukan pembelian saham.
Aksi beli yang cukup ramai tersebut terlihat dari transaksi yang mencapai Rp 5,2 triliun. Kenaikan volume tersebut menggambarkan bahwa pelaku pasar melihat optimisme perekonomian Indonesia semakin baik yang ditunjukkan dari kenaikan indeks bursa saham.
Distribusi investor asing yang dilakukan kemarin nampaknya hanya pada sektor tertentu, asing menjual beberapa saham di sektor infrastruktur dan perdagangan.
Namun demikian, asing kembali masuk ke bursa dengan nilai yang lebih besar yakni Rp 549 miliar, asing tercatat membeli saham bank buku IV senilai Rp 323 miliar.
Tanda-tanda akan penguatan IHSG mulai terlihat ketika mengawali perdagangan dengan menguat 0,66%, karena dipengaruhi sentimen positif dari the Fed yang tidak terlalu hawkish. Hal ini memberi angin segar bagi mata uang diseluruh dunia, dengan bergerak menguat melawan dominasi dolar AS.
Hingga pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.340. Rupiah menguat 1,27% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Hal ini memberikan sentimen positif bagi sektor keuangan di IHSG untuk menguat. BI dirasa tidak perlu menaikan suku bunga karena rupiah menguat dengan sendirinya.
Lalu, kemana arah IHSG pada sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
Secara teknikal, penguatan IHSG membentuk pola grafik yang tergambar adalah long white candle, yang mencerminkan penguatan, kekuatannya sedang untuk bergerak menguat kembali.
Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga, indeks masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks kembali ke dalam tren menguat.
Pada sesi II IHSG akan bergerak variatif dengan menguji level 6.100, sebagai level penghalang (resistance) akan kenaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Aksi beli yang cukup ramai tersebut terlihat dari transaksi yang mencapai Rp 5,2 triliun. Kenaikan volume tersebut menggambarkan bahwa pelaku pasar melihat optimisme perekonomian Indonesia semakin baik yang ditunjukkan dari kenaikan indeks bursa saham.
Distribusi investor asing yang dilakukan kemarin nampaknya hanya pada sektor tertentu, asing menjual beberapa saham di sektor infrastruktur dan perdagangan.
Tanda-tanda akan penguatan IHSG mulai terlihat ketika mengawali perdagangan dengan menguat 0,66%, karena dipengaruhi sentimen positif dari the Fed yang tidak terlalu hawkish. Hal ini memberi angin segar bagi mata uang diseluruh dunia, dengan bergerak menguat melawan dominasi dolar AS.
Hingga pukul 12:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.340. Rupiah menguat 1,27% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Hal ini memberikan sentimen positif bagi sektor keuangan di IHSG untuk menguat. BI dirasa tidak perlu menaikan suku bunga karena rupiah menguat dengan sendirinya.
Lalu, kemana arah IHSG pada sesi dua akan bergerak? Tim Riset CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut:
![]() |
Berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga, indeks masih bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks kembali ke dalam tren menguat.
Pada sesi II IHSG akan bergerak variatif dengan menguji level 6.100, sebagai level penghalang (resistance) akan kenaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular