
Rupiah Menuju Pelemahan 2 Hari Beruntun di Hadapan SGD
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 November 2018 09:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura bergerak melemah pada pagi hari ini. Rupiah menuju pelemahan 2 hari beruntun di hadapan mata uang Negeri Singa.
Pada Rabu (28/11/2018) pukul 09:16 WIB, SG$ 1 ditransaksikan Rp 10.540,64. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah juga melemah 0,11% terhadap dolar Singapura. Jika pelemahan hari ini bertahan hingga penutupan pasar, maka depresiasi rupiah akan terjadi selama 2 hari berturut-turut.
Padahal sebelumnya rupiah mampu menguat 3 hari beruntun di hadapan dolar Singapura. Dalam periode tersebut, rupiah menguat 0,19%.
Di hadapan dolar AS, dolar Singapura pun lebih beruntung ketimbang rupiah. Pada pukul 09:20 WIB, dolar Singapura melemah 0,01% sementara rupiah terdepresiasi 0,1%.
Arus modal memang lebih memihak Singapura ketimbang Indonesia. Pasalnya, data ekonomi Negeri Singa menunjukkan hasil yang positif.
Pada Oktober, output industrial Singapura tumbuh 4,3% year-on-year (YoY). Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yaitu 2,3%.
Data ini menjadi sinyal bahwa ekonomi Singapura masih mampu tumbuh kencang pada kuartal IV-2018. Setidaknya mampu lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 2,2% YoY.
Sedangkan di Indonesia belum ada data positif yang mampu mengonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada kuartal IV-2018. Justru yang ada malah kabar negatif di mana neraca perdagangan mencatat defisit nyaris US$ 2 miliar pada Oktober 2018.
Oleh karena itu, investor masih lebih memilih Singapura ketimbang Indonesia. Rupiah pun sulit berbicara banyak di hadapan mata uang Negeri Singa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Demam Resesi Reda, Dolar Singapura Tak Berdaya Melawan Rupiah
Pada Rabu (28/11/2018) pukul 09:16 WIB, SG$ 1 ditransaksikan Rp 10.540,64. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, rupiah juga melemah 0,11% terhadap dolar Singapura. Jika pelemahan hari ini bertahan hingga penutupan pasar, maka depresiasi rupiah akan terjadi selama 2 hari berturut-turut.
Di hadapan dolar AS, dolar Singapura pun lebih beruntung ketimbang rupiah. Pada pukul 09:20 WIB, dolar Singapura melemah 0,01% sementara rupiah terdepresiasi 0,1%.
Arus modal memang lebih memihak Singapura ketimbang Indonesia. Pasalnya, data ekonomi Negeri Singa menunjukkan hasil yang positif.
Pada Oktober, output industrial Singapura tumbuh 4,3% year-on-year (YoY). Lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Refinitiv yaitu 2,3%.
Data ini menjadi sinyal bahwa ekonomi Singapura masih mampu tumbuh kencang pada kuartal IV-2018. Setidaknya mampu lebih baik ketimbang kuartal sebelumnya yang hanya tumbuh 2,2% YoY.
Sedangkan di Indonesia belum ada data positif yang mampu mengonfirmasi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada kuartal IV-2018. Justru yang ada malah kabar negatif di mana neraca perdagangan mencatat defisit nyaris US$ 2 miliar pada Oktober 2018.
Oleh karena itu, investor masih lebih memilih Singapura ketimbang Indonesia. Rupiah pun sulit berbicara banyak di hadapan mata uang Negeri Singa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Demam Resesi Reda, Dolar Singapura Tak Berdaya Melawan Rupiah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular