
Situasi Global Kondusif, Bursa Eropa Dibuka Menguat
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
26 November 2018 15:46

London, CNBC Indonesia - Pasar saham Eropa melanjutkan penguatan pada saat pembukaan perdagangan Senin (26/11/2018) setelah Inggris menyegel kesepakatan Brexit dengan Uni Eropa, menunggu persetujuan oleh parlemen Inggris.
Indeks acuan FTSE 100 London naik 1,4% menjadi 7.046,73 poin dibandingkan dengan penutupan pada Jumat, sementara pound stabil terhadap dolar dan euro. Di zona euro, indeks DAX 30 Frankfurt naik 1,0% menjadi 11.315,90 poin dan Paris CAC 40 naik 0,7% menjadi 4.982,54.
Situasi global yang kondusif terkait dengan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) membuat investor optimistis untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Dalam sidang pada 25 November 2018 waktu setempat, para pemimpin Uni Eropa akhirnya menyepakati draf perjanjian Brexit yang diajukan pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
May mengatakan dalam kesepakatan tersebut Inggris tetap memiliki kewenangan untuk mengatur batas-batas wilayah dan anggarannya sendiri. Namun London akan membuat kebijakan yang serasi dengan Brussel sehingga menciptakan kepastian bagi para pelaku usaha.
"Mereka yang berpikir bahwa dengan menolak kesepakatan ini bisa mendapat yang lebih baik, maka akan kecewa. Ini adalah kesepakatan yang terbaik," tegas Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker, dikutip dari Reuters.
(hps/hps) Next Article Eits...Bursa Eropa Abaikan Ketegangan Rusia vs Ukraina
Indeks acuan FTSE 100 London naik 1,4% menjadi 7.046,73 poin dibandingkan dengan penutupan pada Jumat, sementara pound stabil terhadap dolar dan euro. Di zona euro, indeks DAX 30 Frankfurt naik 1,0% menjadi 11.315,90 poin dan Paris CAC 40 naik 0,7% menjadi 4.982,54.
Situasi global yang kondusif terkait dengan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa (Brexit) membuat investor optimistis untuk memburu instrumen berisiko seperti saham. Dalam sidang pada 25 November 2018 waktu setempat, para pemimpin Uni Eropa akhirnya menyepakati draf perjanjian Brexit yang diajukan pemerintahan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
"Mereka yang berpikir bahwa dengan menolak kesepakatan ini bisa mendapat yang lebih baik, maka akan kecewa. Ini adalah kesepakatan yang terbaik," tegas Presiden Uni Eropa Jean-Claude Juncker, dikutip dari Reuters.
(hps/hps) Next Article Eits...Bursa Eropa Abaikan Ketegangan Rusia vs Ukraina
Most Popular