
Ada Dua Faktor Tentukan Nasib Rupiah Sepekan Ini
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
26 November 2018 10:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya ada dua faktor utama yang akan memengaruhi gerakĀ nilai tukar rupiah terhadapĀ dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini.
Kedua faktor itu adalah perkembangan harga minyak, dan potensi penguatan Dollar Index - yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia - setelah melemah sepekan lalu.
"Rupiah pekan ini mengarah ke stabil, kombinasi kedua faktor," kata Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro kepada CNBC Indonesia, Senin (26/11/2018).
Menurut Satria, tren penurunan harga minyak dunia memberikan angin segar bagi nilai tukar rupiah. Pasalnya, penurunan harga minyak bisa menurunkan impor migas yang selama ini membengkak.
Hal tersebut tentu akan berdampak positif terhadap defisit transaksi berjalan pada kuartal IV-2018 karena lonjakan impor migas yang tidak setinggi perkiraan.
Meski demikian, penguatan Dollar Index tentu menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, menurut Satria, ada kemungkinan dolar AS membalaskan dendamnya pasca sepekan terakhir melemah.
"Dollar Index mengarah ke penguatan karena seminggu terakhir correction sekali," jelas Satria.
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter, pun dianggap tidak akan membiarkan rupiah melebihi level Rp 14.600/US$. Jika menyentuh level tersebut, bukan berarti BI akan kembali mengintervensi.
"Kalau overshoot sampai Rp 14.700/US$ BI akan masuk kembali. Karena BI sudah nyaman dengan level fundamental sekarang untuk meningkatkan ekspor dan menurunkan impor," katanya.
Berikut proyeksi para analis terkait dengan pergerakan rupiah sepanjang pekan ini :
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Next Article Jangan Senang Dulu, Penguatan Rupiah Semata Karena Eksternal
Kedua faktor itu adalah perkembangan harga minyak, dan potensi penguatan Dollar Index - yang menggambarkan posisi greenback terhadap enam mata uang utama dunia - setelah melemah sepekan lalu.
"Rupiah pekan ini mengarah ke stabil, kombinasi kedua faktor," kata Kepala Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro kepada CNBC Indonesia, Senin (26/11/2018).
Meski demikian, penguatan Dollar Index tentu menjadi perhatian tersendiri. Pasalnya, menurut Satria, ada kemungkinan dolar AS membalaskan dendamnya pasca sepekan terakhir melemah.
"Dollar Index mengarah ke penguatan karena seminggu terakhir correction sekali," jelas Satria.
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter, pun dianggap tidak akan membiarkan rupiah melebihi level Rp 14.600/US$. Jika menyentuh level tersebut, bukan berarti BI akan kembali mengintervensi.
"Kalau overshoot sampai Rp 14.700/US$ BI akan masuk kembali. Karena BI sudah nyaman dengan level fundamental sekarang untuk meningkatkan ekspor dan menurunkan impor," katanya.
Berikut proyeksi para analis terkait dengan pergerakan rupiah sepanjang pekan ini :
- Bank Central Asia : Rp 14.480/US$ - Rp 14.600/US$
- Bank Permata : Rp 14.450/US$ Rp 14.600/US$
- CIMB Niaga : Rp 14.500/US$ - Rp 14.600/US$.
- Maybank : Rp 14.400/US$ - Rp 14.600/US$.
- Bahana Sekuritas : Rp 14.500/US$ - Rp 14.600/US$.
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Next Article Jangan Senang Dulu, Penguatan Rupiah Semata Karena Eksternal
Most Popular