
Angin Segar Eropa Diprediksi Dorong Reli Harga Obligasi
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
26 November 2018 08:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi rupiah pemerintah diprediksi akan dibuka menguat hingga akhir perdagangan seiring dengan sentimen positif yang datang dari Eropa.
Angin segar tersebut dihembuskan dari sepakatnya Uni Eropa terhadap draft perjanjian keluarnya Inggris dari kelompok Eropa bersatu tersebut.
Penguatan hari ini juga dapat melanjutkan reli yang terjadi sejak sepekan lalu.
Associate Director PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nicodemus dalam risetnya mengatakan negara-negara Benua Biru juga masih akur terkait dengan pembicaraan rencana pengurangan Quantitative Easing dan rencana kenaikan tingkat suku bunga tahun depan.
"Kami merekomendasikan hold dengan potensi jual hari ini apabila terjadi penurunan tingkat imbal hasil (yield) melebihi 45 bps dari harga saat ini," ujarnya hari ini (26/11/18).
Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum digunakan sebagai acuan transaksi karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Saat ini, lanjutnya, masuknya arus dana investor asing ke pasar surat berharga negara (SBN) masih mnejadi faktor utama masih dapat konsistennya penguatan pasar obligasi pemerintah.
Porsi investor asing di pasar SBN Rp 889,21 triliun, atau 37,56% dari total SBN beredar Rp 2.367 triliun berdasarkan data per 21 November.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 24,89 triliun dibanding posisi akhir Oktober Rp 864,32 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 36,93% pada periode yang sama.
Nico juga mengatakan pelaku pasar akan menantikan pertemuan antara Trump-Jinping di Argentina pada akhir bulan ini guna menindaklanjuti Perang Dagang, meskipun kedua negara sempat kembali bersitegang di Papua Nugini dalam pertemuan APEC.
Berikut ini kami tampilkan posisi terakhir SBN pada akhir pekan lalu dan negara-negara lain.
Sumber: Refinitiv
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Sumber: Refinitiv
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%
Angin segar tersebut dihembuskan dari sepakatnya Uni Eropa terhadap draft perjanjian keluarnya Inggris dari kelompok Eropa bersatu tersebut.
Penguatan hari ini juga dapat melanjutkan reli yang terjadi sejak sepekan lalu.
"Kami merekomendasikan hold dengan potensi jual hari ini apabila terjadi penurunan tingkat imbal hasil (yield) melebihi 45 bps dari harga saat ini," ujarnya hari ini (26/11/18).
Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder. Yield juga lebih umum digunakan sebagai acuan transaksi karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
Saat ini, lanjutnya, masuknya arus dana investor asing ke pasar surat berharga negara (SBN) masih mnejadi faktor utama masih dapat konsistennya penguatan pasar obligasi pemerintah.
Porsi investor asing di pasar SBN Rp 889,21 triliun, atau 37,56% dari total SBN beredar Rp 2.367 triliun berdasarkan data per 21 November.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 24,89 triliun dibanding posisi akhir Oktober Rp 864,32 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 36,93% pada periode yang sama.
Nico juga mengatakan pelaku pasar akan menantikan pertemuan antara Trump-Jinping di Argentina pada akhir bulan ini guna menindaklanjuti Perang Dagang, meskipun kedua negara sempat kembali bersitegang di Papua Nugini dalam pertemuan APEC.
Berikut ini kami tampilkan posisi terakhir SBN pada akhir pekan lalu dan negara-negara lain.
Yield Obligasi Negara Acuan 23 Nov 2018
Seri | Benchmark | Yield 23 Nov 2018 (%) | Yield wajar IBPA 23 Nov'18 |
FR0063 | 5 tahun | 8.009 | 7.8768 |
FR0064 | 10 tahun | 7.943 | 7.832 |
FR0065 | 15 tahun | 8.283 | 8.1793 |
FR0075 | 20 tahun | 8.429 | 8.393 |
Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Negara Maju & Berkembang
Negara | Yield 23 Nov 2018 (%) | Yield 26 Nov 2018 (%) | Selisih (basis poin) |
Brasil | 9.9 | 9.89 | -1 |
China | 3.4 | 3.42 | 2 |
Jerman | 0.4 | 0.343 | -5.7 |
Perancis | 0.7 | 0.723 | 2.3 |
Inggris | 1.4 | 1.384 | -1.6 |
India | 7.7 | 7.71 | 1 |
Italia | 3.4 | 3.449 | 4.9 |
Jepang | 0.1 | 0.091 | -0.9 |
Malaysia | 4.2 | 4.162 | -3.8 |
Filipina | 7.1 | 7.14 | 4 |
Rusia | 8.7 | 8.78 | 8 |
Singapura | 2.4 | 2.422 | 2.2 |
Thailand | 2.63 | 2.63 | 0 |
Turki | 16.3 | 16.26 | -4 |
Amerika Serikat | 3.1 | 3.048 | -5.2 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(irv/hps) Next Article MAMI: Yield Obligasi RI 10 Tahun Berpeluang Turun Ke 6%
Most Popular