
Analisis Teknikal
Akhir Pekan Menyenangkan Bagi Investor, IHSG Tembus 6.000
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 November 2018 17:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan dengan penguatan 0,25% ke level 6.006, menguatnya saham-saham sektor konsumer menjadi pendorong utama IHSG melewati level psikologis.
Perjalanan IHSG hingga menguat sebenarnya tidak teramat mulus. Mengawali perdagangan dengan penguatan 0,12%, indeks cenderung melemah dan sesi I berakhir dengan pelemahan 0,06%. Bahkan pembukaan sesi dua indeks masih terkoreksi.
Indeks bursa saham acuan nasional baru terangkat ketika masuk pukul 15:33 WIB. Menguatnya saham-saham berkapitalisasi besar di sektor konsumer dan industri dasar menjadi pendorong utama kenaikan indeks hari ini.
Indeks sektor konsumer menyumbang 15 poin penguatan IHSG, disusul sektor industri dasar sebanyak 9 poin.
Aksi beli yang dilancarkan pelaku pasar pada sektor konsumer dilatarbelakangi oleh harga saham-sahamnya yang cenderung tertinggal kinerjanya. Jika dilihat dari awal tahun, sektor konsumer masih minus 16,36%.
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Perjalanan IHSG hingga menguat sebenarnya tidak teramat mulus. Mengawali perdagangan dengan penguatan 0,12%, indeks cenderung melemah dan sesi I berakhir dengan pelemahan 0,06%. Bahkan pembukaan sesi dua indeks masih terkoreksi.
Indeks bursa saham acuan nasional baru terangkat ketika masuk pukul 15:33 WIB. Menguatnya saham-saham berkapitalisasi besar di sektor konsumer dan industri dasar menjadi pendorong utama kenaikan indeks hari ini.
Aksi beli yang dilancarkan pelaku pasar pada sektor konsumer dilatarbelakangi oleh harga saham-sahamnya yang cenderung tertinggal kinerjanya. Jika dilihat dari awal tahun, sektor konsumer masih minus 16,36%.
Secara teknikal, tidak ada perubahan pola dibandingkan sesi I yang membentuk pola hanging man, pola tersebut sebenarnya mengindikasikan potensi koreksi pada perdagangan selanjutnya, namun sifatnya lemah karena dibarengi ekor (shadow) yang cukup pendek.
Bentuk grafik lilin (candlestick) yang tidak terlalu panjang menggambarkan perdagangan berlangsung sempit.
Posisinya yang sedikit lebih tinggi dari garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), menunjukan IHSG masih dalam tren kenaikan dalam jangka pendek. Secara psikologis, penghalang kenaikan IHSG selanjutnya berada di level 6.040.
TIM RISET CNBC INDONESIA
![]() |
Posisinya yang sedikit lebih tinggi dari garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), menunjukan IHSG masih dalam tren kenaikan dalam jangka pendek. Secara psikologis, penghalang kenaikan IHSG selanjutnya berada di level 6.040.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
Most Popular