Analisis Teknikal

Masih Dianggap Mahal, IHSG Kesulitan Tembus 6.000

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 November 2018 13:27
Beberapa pelaku pasar merealisasikan keuntungannya ketika indeks mulai bergerak di atas 6.000.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sementara melemah 0,06% ke level 5.987,1 poin, Jumat (23/11/2018) hingga penutuapan sesi I. Beberapa pelaku pasar merealisasikan keuntungannya ketika indeks bergerak di atas 6.000.

Perdagangan saham dibuka dengan penguatan 0,12% atau plus 8 poin. Penguatannya kian bertambah pada pukul 09:20 WIB dengan menembus 6.017 atau naik 0,44%.

Aksi jual banyak terjadi pada saham-saham unggulan (blue chip). Hal ini tercermin dari indeks sektor keuangan yang melemah 0,51% dan konsumer yang menguat tipis hanya 0,01%.

Kedua sektor tersebut sempat mendorong IHSG ke zona hijau sebelum perdagangan sesi I ditutup dengan koreksi.

Nilai transaksi hanya Rp 2,8 triliun, investor asing masih di posisi jual (net sell) senilai Rp 62 miliar di semua pasar. Asing masih tercatat membukukan jual bersih Rp 44.7 triliun hingga awal tahun.

Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG pada sesi II akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, rentang pergerakannya antara 5.975 hingga 5.920.
Sumber: Revinitif
Secara grafik, pergerakan IHSG membentuk pola shooting star. Pola ini sebenarnya mencerminkan akan terjadi pelemahan, namun sifatnya kurang begitu kuat.

Mengacu pada indikator teknikal rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), IHSG masih di posisi menguat (golden cross).

(yam/yam)

(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular