Data Ekonomi AS Mengecewakan, Bursa Saham Asia Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
22 November 2018 17:33
Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau.
Foto: ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia ditutup di zona hijau: indeks Nikkei naik 0,65%, indeks Hang Seng naik 0,18%, dan indeks Strait Times naik 0,09%. Sementara itu, indeks Shanghai melemah 0,23% dan indeks Kospi turun 0,32%.

Rilis data ekonomi di AS yang tak mampu memenuhi ekspektasi membawa angin segar bagi bursa saham regional. Klaim tunjangan pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 16 November 2018 diumumkan sebesar 224.000, lebih tinggi dari estimasi yang sebesar 215.000, seperti dikutip dari Forex Factory.

Kemudian, pemesanan barang tahan lama inti periode Oktober 2018 diumumkan terkontraksi sebesar 0,1% MoM, di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,4% MoM.

Mengecewakannya rilis data tersebut menimbulkan persepsi bahwa The Federal Reserve belum akan mengerek suku bunga acuan pada bulan depan. Mengutip situs resmi CME Group yang merupakan pengelola bursa derivatif terkemuka di dunia, berdasarkan harga kontrak Fed Fund futures per 22 November 2018, kemungkinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 25 bps pada bulan Desember adalah sebesar 75,8%. Posisi ini lebih rendah dari posisi bulan lalu yang sebesar 81,4%.

Ditengah perang dagang AS-China yang masih berkecamuk, normalisasi yang tak kelewat agresif tentu menjadi pilihan terbaik.

Namun, posisi yang berada di atas 70% tetap saja tinggi. Cukup banyak pelaku pasar yang ragu bahwa The Fed akan menunda normalisasinya sehingga ada bursa saham utama Asia yang ditutup melemah.

Pada pukul 07:00 WIB hari ini, angka final untuk pertumbuhan ekonomi Singapura periode kuartal-III 2018 diumumkan sebesar 2,2% YoY, di bawah konsensus yang sebesar 2,4% YoY.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Hari Buruh, Beberapa Bursa Asia-Pasifik Dibuka Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular