
Analisis Teknikal
Menguat 0,72%, IHSG Kembali Dekati Level Psikologis 6.000
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 November 2018 17:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terlempar dari level psikologis 6.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukan kelasnya dengan menguat 0,8% di level 5.990, atau kurang 10 poin lagi.
IHSG langsung berbalik menguat ketika dibuka melemah 0,19% pada awal pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (22/11/2018). Indeks sektor keuangan yang memiliki bobot terbesar terus menguat karena didorong saham perbankan yang menguat.
Adanya sentimen positif yang datang dari Wall Street sebagai pemicunya. The Federal Reserve/The Fed berpotensi menunda kenaikan suku bunga acuan. Sebab, data ekonomi di AS ternyata belum terlalu kuat.
Klaim tunjangan pengangguran naik sebanyak 3.000 menjadi 224.000 pada pekan lalu. Capaian tersebut lebih tinggi dari estimasi pasar yang meramalkan akan terjadi penurunan ke angka 215.000.
CME Fedwatch juga memaparkan adanya kemungkinan bahwa the Fed menaikan suku bunganya dengan probabilitas yang cenderung turun, kenaikan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat The Fed 19 Desember nanti sebesar 72,3%. Turun dibandingkan posisi sebulan lalu yang masih 78,4%.
Pola bullish harami juga dikenal sebagai outside bar atau menggambarkan adanya kekuatan yang akan mendorong kenaikan IHSG pada perdagangan selanjutnya.
IHSG kembali menunjukan kekuatannya untuk menembus Level psikologis 6.000. Posisinya sedikit lebih tinggi dari garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
IHSG langsung berbalik menguat ketika dibuka melemah 0,19% pada awal pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (22/11/2018). Indeks sektor keuangan yang memiliki bobot terbesar terus menguat karena didorong saham perbankan yang menguat.
Adanya sentimen positif yang datang dari Wall Street sebagai pemicunya. The Federal Reserve/The Fed berpotensi menunda kenaikan suku bunga acuan. Sebab, data ekonomi di AS ternyata belum terlalu kuat.
CME Fedwatch juga memaparkan adanya kemungkinan bahwa the Fed menaikan suku bunganya dengan probabilitas yang cenderung turun, kenaikan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat The Fed 19 Desember nanti sebesar 72,3%. Turun dibandingkan posisi sebulan lalu yang masih 78,4%.
Secara teknikal, tidak ada perubahan pola dibandingkan sesi I yang membentuk pola bullish harami berdasarkan grafik IHSG yang terbentuk, pola tersebut didahului pola spinning candle yang terbentuk pada penutupan sebelumnya.
![]() |
IHSG kembali menunjukan kekuatannya untuk menembus Level psikologis 6.000. Posisinya sedikit lebih tinggi dari garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular