
Analisis Teknikal
Ditolong Penguatan Saham Bank, Bagaimana Nasib IHSG Sesi II?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 November 2018 13:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I, Kamis (22/11/2018) dengan menguat 0,65% ke level 5.987,1 poin. Sektor keuangan memberikan sumbangan 23 poin, paling banyak di antara sektor lainnya karena menguat.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 2,62% dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menguat 1,51% menjadikan pendorong terbesar bagi sektor keuangan.
Nilai transaksi hampir sama dengan kemarin yang mencapai Rp 3,9 triliun, investor asing kembali masuk dan mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 85 miliar di semua pasar. Asing masih tercatat membukukan jual bersih Rp 45 triliun hingga tahun berjalan.
Secara grafik, pergerakan IHSG membentuk pola bullish harami. Pola ini mencerminkan akan kenaikan.
Namun demikian, berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA), IHSG kembali bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks masih mempunyai kekuatan menguatan dalam jangka pendek.
(yam/yam) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 2,62% dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga menguat 1,51% menjadikan pendorong terbesar bagi sektor keuangan.
Nilai transaksi hampir sama dengan kemarin yang mencapai Rp 3,9 triliun, investor asing kembali masuk dan mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp 85 miliar di semua pasar. Asing masih tercatat membukukan jual bersih Rp 45 triliun hingga tahun berjalan.
Sentimen positif bagi Wall Street adalah sepertinya mulai terbuka kemungkinan The Federal Reserve/The Fed untuk menunda kenaikan suku bunga acuan. Sebab, data ekonomi di AS ternyata belum terlalu kuat.
Klaim tunjangan pengangguran naik 3.000 menjadi 224.000 pada pekan lalu. Capaian itu lebih tinggi dari estimasi pasar yang meramalkan penurunan ke angka 215.000.
Menurut CME Fedwatch, probabilitas kenaikan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat The Fed 19 Desember adalah 72,3%. Turun dibandingkan posisi sebulan lalu yang masih 78,4%.
Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG pada sesi II akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat, rentang pergerakannya antara 5.975 hingga 5.903.Menurut CME Fedwatch, probabilitas kenaikan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat The Fed 19 Desember adalah 72,3%. Turun dibandingkan posisi sebulan lalu yang masih 78,4%.
![]() |
Secara grafik, pergerakan IHSG membentuk pola bullish harami. Pola ini mencerminkan akan kenaikan.
Namun demikian, berdasarkan indikator teknikal rerata pergerakan harga (moving average/MA), IHSG kembali bergerak di atas garis rerata harganya selama lima hari (moving average/MA5), artinya indeks masih mempunyai kekuatan menguatan dalam jangka pendek.
(yam/yam) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Most Popular